2022
DOI: 10.31219/osf.io/zfawy
|View full text |Cite
Preprint
|
Sign up to set email alerts
|

Studi Kasus: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. A Dengan Masalah Harga Diri Rendah

Abstract: 1.1Latar belakang Kesehatan jiwa diartikan sebagai keadaan sejahtera, dimana individu memiliki kemampuan untuk menyadari potensi yang ada dalam dirinya, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang terjadi, bekerja secara produktif dan dapat berkontribusi dalam komunitasnya. Individu yang sering mengalami tekanan emosional, distress dan terganggunya fungsi (disfungsi), akan berpotensi cukup besar mengalami gangguan jiwa yang dikenal dengan istilah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(3 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Dalam faktor penyebab dari gangguan harga diri yang pertama yaitu faktor predispoisi meliputi faktor yang mempengaruhi harga diri seperti peolakan dari ornag tua, harapan dan ideal diri yang tidak bisa tercapai, selalu menemui kegagalan, tanggung jawab personal yang kurang serta ketergantungan terhadap orang lain, sedangkan faktor identitas diri meliputi tekanan yang disebabkan dari orang-orang terdekat seperti orang tua yang jyrang percaya akan dirinya, tekanan dari kelompok sebaya. Ketika menghadapi pola pikir yang buruk tentang diri sendiri tujuan hidup yang tidak jelas, dan masa depan lebh pesimis, semakin rendah harga diri sesorang akan lebih beresiko terkena gangguan kepribadan (Syafitri, 2019).…”
Section: Pengkajianunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Dalam faktor penyebab dari gangguan harga diri yang pertama yaitu faktor predispoisi meliputi faktor yang mempengaruhi harga diri seperti peolakan dari ornag tua, harapan dan ideal diri yang tidak bisa tercapai, selalu menemui kegagalan, tanggung jawab personal yang kurang serta ketergantungan terhadap orang lain, sedangkan faktor identitas diri meliputi tekanan yang disebabkan dari orang-orang terdekat seperti orang tua yang jyrang percaya akan dirinya, tekanan dari kelompok sebaya. Ketika menghadapi pola pikir yang buruk tentang diri sendiri tujuan hidup yang tidak jelas, dan masa depan lebh pesimis, semakin rendah harga diri sesorang akan lebih beresiko terkena gangguan kepribadan (Syafitri, 2019).…”
Section: Pengkajianunclassified
“…Gejala skizofrenia meliputi gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif mencakup delusi, halusinasi, sedangkan gejala negatif seperti apatis, hilangnya minat atau ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas rutin, gangguan dalam hubungan sosial, dan ditemukan pada pasien dengan harga diri rendah (Syafitri, 2019). Data pravalensi gangguan jiwa skizofrenia adalah 1,7 per 1.000 penduduk atau 400.000 iwa, pravalensi gangguan jiwa berat atau bisa disebut juga skizofrenia cenderung lebih tinggi di pedesaan daripada di perkotaan, presentase rumah tangga yang di pedesaan mencapai 17,7% sedangan di perkotaan 10,7% (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2018).…”
unclassified
See 1 more Smart Citation