2020
DOI: 10.51143/jksi.v5i1.213
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Studi Fenomenologi Pengalaman Keluarga Suku Banjar Selama Merawat Anggota Keluarga Dengan Kondisi Stroke Di Banjarmasin

Abstract: Latar Belakang : Prognosis penyakit stroke kebanyakan sembuh dengan kecacatan. Kalimantan selatan terutama Kota Banjarmasin angka kejadian stroke  mencapai 4.031 kasus yang sembuh dengan gejala sisa. Gejala sisa ini menjadikan penderita stroke di Kota Banjarmasin memiliki kualitas hidup rendah, terlebih lagi dengan rendahnya dukungan keluarga. Metode : Metode penelitian dengan metode kualitatif fenomenology. Penelitian dilaksanakan dengan wawancara mendalam dan catatan lapangan (field note) kepada 5 part… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 5 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Gejala sisa ini menjadikan penderita stroke di Kota Banjarmasin memiliki kualitas hidup rendah, terlebih lagi dengan rendahnya dukungan keluarga. [10] Dalam pemanfaatan teknologi khususnya di bidang ilmu kesehatan dengan menggunakan pemodelan Machine Learning semakin disesuaikan karena dengan pembelajaran mesin dapat mempermudah dalam prediksi dalam melakukan penanganan penyakit. [11] Sebagai contoh di dalam menangani pasien yang sering terlambat dalam melakukan tindakan, peluang pasien bisa diobati jika sebuah sistem penangan secara otomatis itu dilakukan, paling tidak dalam mengambil keputusan awal saat sebelum kejadian.…”
Section: Introductionunclassified
“…Gejala sisa ini menjadikan penderita stroke di Kota Banjarmasin memiliki kualitas hidup rendah, terlebih lagi dengan rendahnya dukungan keluarga. [10] Dalam pemanfaatan teknologi khususnya di bidang ilmu kesehatan dengan menggunakan pemodelan Machine Learning semakin disesuaikan karena dengan pembelajaran mesin dapat mempermudah dalam prediksi dalam melakukan penanganan penyakit. [11] Sebagai contoh di dalam menangani pasien yang sering terlambat dalam melakukan tindakan, peluang pasien bisa diobati jika sebuah sistem penangan secara otomatis itu dilakukan, paling tidak dalam mengambil keputusan awal saat sebelum kejadian.…”
Section: Introductionunclassified