Penderita gangguan jiwa saat ini banyak menerima stigma, tidak hanyak berdampak pada penderita saja, melainkan juga berdampak pada persepsi dan sikap keluarga dalam merawat penderita gangguan jiwa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi keluarga terhadap anggota keluarga dengan gangguan jiwa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenologi. Sampel pada penelitian berjumlah 7 partisipan, diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa dan yang berhubungan langsung dengan ODGJ minimal lamanya 2 tahun. Analisa data menggunakan metode Colaizzi. Hasil penelitian yaitu terdapat 7 tema yang menggambarkan persepsi keluarga, yaitu 1) Keluarga mengetahui tanda dan gejala yang dimiliki oleh anggota keluarga dengan gangguan jiwa. 2) ODGJ memiliki perilaku positif dan negatif terhadap keluarga dan masyarakat. 3) Keluarga dapat terhindar dari gangguan jiwa dengan memahami faktor penyebab gangguan jiwa. 4) Keluarga memiliki fungsi untuk mencegah dan merawat anggota keluarga dengan gangguan jiwa. 5) Keluarga memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap orang dengan gangguan jiwa. 6) Keluarga memberikan sikap caring kepada anggota keluarga dengan gangguan jiwa. 7) Keluarga memiliki harapan yang positif terhadap ODGJ dan masyarakat agar anggota keluarga dengan gangguan jiwa bisa pulih.