2014
DOI: 10.26418/jtllb.v2i1.7111
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

STUDI BEBAN PENCEMARAN SUNGAI KAPUAS AKIBAT BUANGAN DARI DRAINASE DI KECAMATAN PONTIANAK UTARA KOTA PONTIANAK (Studi Kasus: Kelurahan Siantan Tengah dan Kelurahan Siantan Hilir)

Abstract: ABSTRAKMasyarakat kota Pontianak khususnya di Kecamatan Pontianak Utara sebagian besar menggunakan beberapa anak sungai / parit sebagai aliran pembuangan limbah, sistem pembuangan di Pontianak masih menerapkan on site system dalam arti black water dibuang ke tangki septik (septic tank) sedangkan grey water langsung dibuang ke anak sungai / parit yang menyebabkan air sungai / parit tersebut menjadi tercemar sehingga kualitas air sungai Kapuas menurun. Melihat dari adanya masalah ini maka perlu dilakukan suatu u… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Jumlah ini juga telah melebihi beban pencemar sesuai baku mutu yaitu sebesar 407.520 MPN/hari, sehingga sungai Plumbon, Semarang dikatakan tercemar oleh bakteri Coliform. Menurut Febrianti et al, (2014) beban pencemaran sungai merupakan suatu unsur pencemar yang terkandung dalam air sungai, beban pencemaran juga merupakan besaran satuan berat zat tercemar dalam satuan waktu.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Jumlah ini juga telah melebihi beban pencemar sesuai baku mutu yaitu sebesar 407.520 MPN/hari, sehingga sungai Plumbon, Semarang dikatakan tercemar oleh bakteri Coliform. Menurut Febrianti et al, (2014) beban pencemaran sungai merupakan suatu unsur pencemar yang terkandung dalam air sungai, beban pencemaran juga merupakan besaran satuan berat zat tercemar dalam satuan waktu.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…People in Pontianak already utilize the flow of the Kapuas River to do a lot of activities such as fishery and the main source of water for daily needs i.e., drinking water. On the other hand, most people in the city of Pontianak often throw industrial waste and trash into the river (Febrianti, 2014). The river itself is one of the longest rivers in Indonesia with 1,086 km total in length, of which 942 km of it can be sailed.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%