2016
DOI: 10.15575/biodjati.v1i1.1040
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Struktur Vegetasi Hutan Mangrove dan Pemanfaatannya di Kampung Ababiaidi Distrik Supiori Selatan Kabupaten Supiori

Abstract: Ekosistem hutan mangrove merupakan suatu vegetasi yang tumbuh di lingkungan estuaria pantai yang dapat ditemukan pada garis pantai tropika dan subtropika yang memiliki fungsi secara ekologi, biologi, ekonomi dan sosial budaya, namun saat ini keberadaannya telah mengalami degradasi akibat pemanfaatan yang kurang tepat, dan/atau mengalami perubahan fungsi. Penelitian tentang struktur vegetasi hutan mangrove di kampong Ababiaidi Distrik Supiori Selatan Kabupaten Supiori dilakukan pada bulan November 2015 dengan t… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
6
0
10

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 14 publications
(16 citation statements)
references
References 0 publications
0
6
0
10
Order By: Relevance
“…Menurut Muharamsyah et al(2019) hutan mangrove juga memiliki fungsi ekonomis yang penting, seperti penyedia kayu, daun daunan sebagai bahan baku obat-obatan, dan lain-lain. Menurut Warpur (2016) hutan mangrove juga memiliki fungsi biologi antara lain sebagai penghasil bahan pelapukan yang merupakan sumber makanan penting bagi invertebrata kecil, sebagai tempat berlindung, bersarang serta berkembang biak bagi burung dan satwa lain, sebagai habitat alami bagi berbagai jenis biota darat maupun biota laut lainnya. Selain itu hutan mangrove juga berperan sebagai pendaur zat hara, penyedia makanan, tempat memijah, berlindung, dan tempat tumbuh beberapa biota laut (Syarifuddin dan Zulharman, 2012) Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap keberadaan hutan mangrove di Desa Dusun Besar 54,53% cenderung tinggi dan persepsi cenderung positif, karena ketergantungan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan menyebabkan tingginya ketergantungan terhadap biota yang hidup di hutan mangrove dan tidak ada kesempatan untuk mencari sumber pendapatan lain.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut Muharamsyah et al(2019) hutan mangrove juga memiliki fungsi ekonomis yang penting, seperti penyedia kayu, daun daunan sebagai bahan baku obat-obatan, dan lain-lain. Menurut Warpur (2016) hutan mangrove juga memiliki fungsi biologi antara lain sebagai penghasil bahan pelapukan yang merupakan sumber makanan penting bagi invertebrata kecil, sebagai tempat berlindung, bersarang serta berkembang biak bagi burung dan satwa lain, sebagai habitat alami bagi berbagai jenis biota darat maupun biota laut lainnya. Selain itu hutan mangrove juga berperan sebagai pendaur zat hara, penyedia makanan, tempat memijah, berlindung, dan tempat tumbuh beberapa biota laut (Syarifuddin dan Zulharman, 2012) Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap keberadaan hutan mangrove di Desa Dusun Besar 54,53% cenderung tinggi dan persepsi cenderung positif, karena ketergantungan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan menyebabkan tingginya ketergantungan terhadap biota yang hidup di hutan mangrove dan tidak ada kesempatan untuk mencari sumber pendapatan lain.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Indonesia sebagai daerah tropis mempunyai keanekaragaman hayati tinggi, baik di darat maupun di laut khususnya di wilayah pesisir. Tingginya keanekaragaman hayati tersebut tidak lepas dari kondisi geofisik dan letak geografis perairan Indonesia (Warpur, 2016;Efriyeldi dan Zulkifli, 2012;Dahuri, et al, 2004;Bengen, 2004;Supriharyono, 2002;Kaswadji, 2001). Salah satu unsur keanekaragaman hayati wilayah pesisir dan laut adalah ekosistem hutan mangrove.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Fungsi biologi antara lain sebagai penghasil bahan pelapukan yang merupakan sumber makanan penting bagi invertebrata kecil pemakan bahan pelapukan kemudian berperan sebagai sumber makanan bagi hewan yang lebih besar. Selain itu hutan mangrove juga sangat bermanfaat sebagai kawasan pemijah atau asuhan bagi biota laut yang setelah dewasa akan kembali ke laut, sebagai tempat berlindung, bersarang serta berkembang biak bagi burung dan satwa lain, sebagai habitat alami bagi berbagai jenis biota darat maupun biota laut lainnya (Warpur, 2016;Kustanti, 2011;Rahmawaty, 2006).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations