Struktur Komunitas Mikroalga Epifit Berasosiasi Pada Sargassum sp. Di Perairan Desa Sepempang Kabupaten Natuna

Abstract

Mikroalga epifit merupakan organisme yang dapat hidup menempel pada substrat seperti makroalga. Epifit memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas primer dan bioindikator perairan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui struktur komunitas mikroalga epifit berasosiasi pada Sargassum sp. di perairan Desa Sepempang, Kabupaten Natuna. Penelitian dilaksanakan pada bulan januari juni 2019. Pengambilan sampel mikroalga epifit dilaksanakan secara in situ. Penelitian dilakukan dengan metode survey dan penentuan stasiun pengambilan sampel secara purposive sampling. Lokasi pengambilan sampel makroalga terdiri dari 4 stasiun dengan rona lingkungan yang berbeda. Hasil identifikasi mikroalga epifit terdiri dari 8 kelas, 36 ordo, 50 famili dan 65 genus. Kelas bacillariophyceae (diatom) ditemukan dominan dengan persentase kelimpahan (72.67%), dimana kelimpahan diatom pennate (81.69%) dan diatom sentris (18.31%). Genus yang dominan ditemukan adalah Navicula, Nitzschia, Synedra, Cocconeis dan Pinnularia. Nilai indeks keanekaragaman (H) berkisar 3.04-3.18, indeks keseragaman (E) berkisar 0.77-0.83, indeks dominasi (C) berkisar 0.06-0.07, dan nilai indeks Similaritas Sorensen (ISS) berkisar 75.55-87.80%.

Hubungan Kondisi Padang Lamun dengan Persentase Tutupan Mikroalga Epifit di Ekosistem Padang Lamun Pantai Prawean Bandengan dan Semat, Jepara

“…Mikroalga epifit merupakan organisme yang hidup menempel pada substrat atau organisme hidup, salah satunya yaitu lamun. Epifit memiliki peranan terhadap peningkatan produktivitas primer perairan dan menjadi bioindikator perairan (Tarigas et al, 2020). Kelimpahan epifit di ekosistem lamun dapat memberikan dampak buruk terhadap pertumbuhan lamun karena terjadi kompetisi penyerapan sinar matahari dan menghalangi penerimaan sinar matahari yang diperlukan lamun untuk proses fotosinstesis ( (Samosir et al, 2022;Rachmawati et al, 2022)).…”

Komposisi Jenis dan Kelimpahan Perifiton Pada Daun Lamun Oceana serrulata di Perairan Pulau Panjang dan Pantai Prawean Bandengan, Jepara

“…Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan kelas Dinophyceae tidak ditemukan, hal ini diduga karena keberadaan kelas tersebut jarang ditemukan terutama secara menempel terutama pada permukaan daun lamun karena kehidupannya berpengaruh terhadap pergerakan arus. Keberadaan kelas Dinophyceae dapat membahayakan kondisi perairan, hal ini karena dampaknya akan menyebabkan kematian pada biota (Tarigas et al, 2020).…”

Marine Microalgae Assemblages of the East Java Coast Based on Sub-Habitats Representatives and Their Relationship to the Environmental Factors

“…On the other hand, Nitzschia is commonly found on rocks and possesses a gelatinous stalk that aids in movement and attachment to substrates amidst changing water conditions. Pinnularia can survive in waters with low nutrient availability and is often found in macroalgae and/or substrates mixed with clumps of moss (Tarigas et al, 2020). In the Lamongan coast, the highest abundance was Scoliopleura (100%) in the mangrove, Synedra and Nitzchia (40%) in sandy sediments, Melosira (38%) on rocks, Navicula (34%) on artificial (concrete), and Amphora, Isthmia, Synedra (33%) in the water column.…”

“…Bacillariophyceae exhibit adaptability to various environmental conditions due to their silica-based cell wall, known for its strength and durability. Some types also have a gelatinous stalk that facilitates movement and attachment to substrates (Tarigas et al, 2020). The abundance of Bacillariophyceae holds potential significance for marine life, particularly pelagic fish (Andriani et al, 2017).…”