2018
DOI: 10.26630/jkep.v14i1.1011
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Stres Pasca Trauma pada Ibu Post Partum dengan Sectio Caesarea Emergency dan Partus Spontan

Abstract: <p>Angka persalinan <em>sectio caesarea</em> di Provinsi Lampung tahun 2013 menurut hasil Riskesdas sekitar 4,5%. Berbagai masalah psikologis yang dialami ibu bersalin di rumah sakit sangat memerlukan perhatian dan perawatan yang optimal dari seorang perawat/bidan dan keluarganya. Berdasarkan data rekam medis Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro tahun 2016 terdapat 289 (78,3%) persalinan <em>sectio caesarea </em>dan 80 persalinan normal (21,68%) dari 369 persalinan. Tujuan dari peneliti… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Untuk mengendalikan hal tersebut berbagai sikap juga diupayakan pemerintah agar tidak terjadi lagi berbagai bentuk diskriminasi pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) termasuk dari tenaga kesehatan (Kemenkes, 2018;Nyblade et al, 2018) Periode post SC (Sectio Caesaria) merupakan masa yang menimbulkan banyak akumulasi masalah seperti rasa nyeri akibat pembedahan, gangguan mobilisasi, nutrisi, eliminasi, istirahat, dan masalah kemampuan dalam perawatan sehari-hari. Ditambah dengan status HIV yang positif, maka hal tersebut akan berdampak pada timbulnya depresi pada masa nifas (Yator et al, 2016;Komariah, 2018;Amperaningsih, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Untuk mengendalikan hal tersebut berbagai sikap juga diupayakan pemerintah agar tidak terjadi lagi berbagai bentuk diskriminasi pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) termasuk dari tenaga kesehatan (Kemenkes, 2018;Nyblade et al, 2018) Periode post SC (Sectio Caesaria) merupakan masa yang menimbulkan banyak akumulasi masalah seperti rasa nyeri akibat pembedahan, gangguan mobilisasi, nutrisi, eliminasi, istirahat, dan masalah kemampuan dalam perawatan sehari-hari. Ditambah dengan status HIV yang positif, maka hal tersebut akan berdampak pada timbulnya depresi pada masa nifas (Yator et al, 2016;Komariah, 2018;Amperaningsih, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified