2020
DOI: 10.1088/1757-899x/709/3/033110
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Strength, ductility and impact toughness of tube steels after hot rolling

Abstract: The article is devoted to the study of mechanical properties of pipe steels after rolling on a broadband hot rolling mill. Using the methods of mathematical statistics, a close pair correlation between all the characteristics of the mechanical properties of hot-rolled sheet pipe steel is revealed. The results are obtained in production practice, they create additional opportunities to verify the results of expensive mechanical tests of pipe steels in order to reduce the cost of testing and improve the reliabil… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Hasil uji kekerasan sampel plat baja laterit Kekerasan material yang paling tinggi adalah bahan baku baja laterit tanpa proses pengerolan yaitu sebesar 64,77 HRC sedangkan kekerasan yang paling rendah adalah material baja laterit dengan pengerolan panas menggunakan variasi reduksi 20% dengan nilai kekerasan 58 HRC. Kekerasan semakin menurun seiring dengan peningkatan variasi reduksi pengerolan [19]. Hal ini menunjukkan adanya proses recovery, rekristalisasi serta grain growth seiring penambahan reduksi pada proses pengerolan panas sehingga membuat butir yang awalnya berbentuk elongated menjadi lebih besar membentuk struktur butir wrought structure [20].…”
Section: Gambarunclassified
“…Hasil uji kekerasan sampel plat baja laterit Kekerasan material yang paling tinggi adalah bahan baku baja laterit tanpa proses pengerolan yaitu sebesar 64,77 HRC sedangkan kekerasan yang paling rendah adalah material baja laterit dengan pengerolan panas menggunakan variasi reduksi 20% dengan nilai kekerasan 58 HRC. Kekerasan semakin menurun seiring dengan peningkatan variasi reduksi pengerolan [19]. Hal ini menunjukkan adanya proses recovery, rekristalisasi serta grain growth seiring penambahan reduksi pada proses pengerolan panas sehingga membuat butir yang awalnya berbentuk elongated menjadi lebih besar membentuk struktur butir wrought structure [20].…”
Section: Gambarunclassified