2021
DOI: 10.1007/978-3-030-67667-4_5
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Strategic and Crowd-Aware Itinerary Recommendation

Abstract: Itinerary recommendation is a complex sequence prediction problem with numerous real-world applications. This task becomes even more challenging when considering the optimization of multiple user queuing times and crowd levels, as well as numerous involved parameters, such as attraction popularity, queuing time, walking time, and operating hours. Existing solutions typically focus on single-person perspectives and fail to address real-world issues resulting from natural crowd behavior, like the Selfish Routing… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
3
0

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4
2
2

Relationship

3
5

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(5 citation statements)
references
References 69 publications
(83 reference statements)
0
3
0
Order By: Relevance
“…GAP merupakan persentase perbedaan nilai antara nilai BKS (best known solution) yang didapatkan dari penelitian sebelumnya dengan nilai yang didapatkan pada penelitian yang sedang dilakukan (Best). Selain matriks evaluasi di atas, terdapat juga matriks evaluasi yang disesuaikan dengan permasalahan seperti waktu transit (Etransit) [38], distance optimization (DisOp), popularitas lokasi dalam rute (Pop), waktu tunggu pengguna pada lokasi (AvgQt) dan expected utility (Uty) [40].…”
Section: Evaluasiunclassified
See 1 more Smart Citation
“…GAP merupakan persentase perbedaan nilai antara nilai BKS (best known solution) yang didapatkan dari penelitian sebelumnya dengan nilai yang didapatkan pada penelitian yang sedang dilakukan (Best). Selain matriks evaluasi di atas, terdapat juga matriks evaluasi yang disesuaikan dengan permasalahan seperti waktu transit (Etransit) [38], distance optimization (DisOp), popularitas lokasi dalam rute (Pop), waktu tunggu pengguna pada lokasi (AvgQt) dan expected utility (Uty) [40].…”
Section: Evaluasiunclassified
“…Definisi taksonomi didasarkan pada pendekatan penelitian yang dilakukan, jumlah fungsi objektif yang digunakan, faktor konteks yang mempengaruhi dan teknik yang digunakan untuk mendapatkan solusi. Penulis membagi menjadi 2 kelompok pendekatan dalam penelitian rekomendasi rute yaitu (i) penelitian yang berfokus pada proses optimasi rute perjalanan seperti pada penelitian [25], [39], [41] dan (ii) penelitian yang fokus pada optimasi mendapatkan nilai pada tempat wisata yang sesuai dengan personalisasi atau minat pengguna [16], [18], [40]. Selain itu, berdasarkan jumlah fungsi objektif yang digunakan mayoritas penelitian terbagi menjadi 2, yaitu penelitian yang menggunakan satu fungsi objektif dan multi fungsi objektif.…”
Section: Hasil Dan Analisisunclassified
“…We intend to collect more information and fuse different types of features, such as captions, locations, and hashtags [6,13], and perform multi-modal analysis and sequence prediction tasks for various applications of the dataset, such as next-POI (Point-Of-Interest) recommendations [14].…”
Section: Next-poi Recommendationmentioning
confidence: 99%
“…Geo-tagged social media has been frequently used for solving various location-based problems, such as predicting the location of a social media posts [6], predicting next visit locations [7] and recommending tour itineraries [8], among others. Similarly, we curate our dataset from mainly geotagged Twitter messages (i.e., tweets) and Flickr photos, which we retrieve using the Twitter and Flickr APIs, respectively.…”
Section: Datasetmentioning
confidence: 99%