2020
DOI: 10.14710/jil.18.1.126-132
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Strategi Pengembangan Pengelolaan Rantai Pasok Dalam Pengelolaan Sampah Plastik

Abstract: Pengelolaan sampah rumah tangga masih menjadi salah satu masalah serius yang terjadi di kota besar. Pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya akan mempengaruhi volume, jenis dan karakteristik sampah yang dihasilkan setiap harinya. Dari hasil penelitian lapangan yang dilakukan di Kecamatan Semarang Tengah pada Tahun 2017 menunjukkan bahwa sampah yang dihasilkan mencapai hampir 0,98 kg  per orang setiap harinya. Adapun sampah yang dihasilkan terdiri dari  77,5 % sampah organik, 13,5 % sampah plastik, 5,5 % sam… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
1
0
5

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
5
Order By: Relevance
“…Rantai Pasok (Supply Chain) sangat berkaitan dengan proses pengelolaan sampah berkelanjutan, artinya sebagai rangkaian kegiatan dalam proses pengolahan dan pendistribusian bahan mentah hingga menjadi produk jadi bagi konsumen (Yuliesti et al, 2020). Kelompok masyarakat yang mengolah sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomi contohnya yatu di TPS Gunung Putri.…”
Section: Strategi Pengelolaan Sampah Plastik Dalam Skala Kecilunclassified
“…Rantai Pasok (Supply Chain) sangat berkaitan dengan proses pengelolaan sampah berkelanjutan, artinya sebagai rangkaian kegiatan dalam proses pengolahan dan pendistribusian bahan mentah hingga menjadi produk jadi bagi konsumen (Yuliesti et al, 2020). Kelompok masyarakat yang mengolah sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomi contohnya yatu di TPS Gunung Putri.…”
Section: Strategi Pengelolaan Sampah Plastik Dalam Skala Kecilunclassified
“…Saat ini sampah rumah tangga secara tradisional biasa dikelola secara tradisional, yaitu limbah sampah dibuang ke satu lokasi khusus dan terpusat yaitu tempat pembuangan akhir (TPA) bahkan kadang dibuang di sungai. Pengelolaan sampah secara tradisional dan ngawur apalag di buang di sungai sudah jelas memiliki dampak negative karena merusak ekosistem, dan berimbas akan timbulnya penyakit karena lingkungan yang tidak bersih, terutama pada daerah pembuangan sampah (Saputro et al, 2015). Oleh sebab itu para pemerintah dan juga praktisi maupun akademisi berlomba untuk memecahkan masalah pengelolaan sampah ini.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pentingnya bank sampah tersebut sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolahan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Kristina, 2014). Tercatat di Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia bahwa Indonesia memiliki 11.556 unit bank sampah yang tersebar di 363 kab/kota (Yuliesti, Suripin and Sudarno, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified