2015
DOI: 10.47655/dialog.v38i2.47
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Strategi Mobilisasi Sumber Daya Fundamentalisme Islam:

Abstract: Islamic fundamentalist movements are often linked to radicalism and fundamentalism which is identified by the violent  and coercion acts. This research portrays the strategy of Hizb ut-Tahrir Indonesia (HTI) as one of the fundamental movement in Indonesia. By using qualitative design as the approach and resource mobilization theory as analysis tool, it is found that HTI does not utilize violence and coercion in their endeavor. Additionally, HTI employs dual approaches in promoting their ideas namely structural… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Teori mobilisasi sumbe rdaya sendiri, melihat bagaimana mobilisasi sumber daya yang dimiliki oleh organisasi gerakan sosial baik secara internal dan eksternal dikelola untuk mendukung ketercapaian gerakan sosial. Faktor penentu dari keberhasilan dalam teori ini dilihat dari bagaimana organisasi gerakan sosial memanfaatkan keberadaan jaringan (network) secara struktural maupun non-formal (Santoso, 2015;Sukmana, 2016;Suwarno, 2016). Selain sumber daya yang dimiliki, kemunculan pergerakan sosial juga perlu melihat struktur di negaranya.…”
Section: Mobilisasi Sumberdaya Gerakan Aliran Kebatinan Perjalananunclassified
“…Teori mobilisasi sumbe rdaya sendiri, melihat bagaimana mobilisasi sumber daya yang dimiliki oleh organisasi gerakan sosial baik secara internal dan eksternal dikelola untuk mendukung ketercapaian gerakan sosial. Faktor penentu dari keberhasilan dalam teori ini dilihat dari bagaimana organisasi gerakan sosial memanfaatkan keberadaan jaringan (network) secara struktural maupun non-formal (Santoso, 2015;Sukmana, 2016;Suwarno, 2016). Selain sumber daya yang dimiliki, kemunculan pergerakan sosial juga perlu melihat struktur di negaranya.…”
Section: Mobilisasi Sumberdaya Gerakan Aliran Kebatinan Perjalananunclassified