Pelaksanaan Kurikulum Merdeka masih menjadi pro dan kontra di masyarakat, khususnya dalam lingkup pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 3 Surakarta. Penelitian ini dikaji menggunakan konsep pendidikan pembebasan oleh Paulo Freire. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan informan dilakukan melalui teknik purposive sampling dan snowball sampling dengan informan meliputi guru, siswa, beserta wakil kepala sekolah bagian kurikulum. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik pengujian data menggunakan triangulasi sumber dan dianalisis menggunakan analisis interaktif, meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga tahap menuju pelaksanaan Kurikulum Merdeka, yakni persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kurikulum Merdeka dirasa sesuai dengan pendidikan pembebasan karena mewujudkan tujuan konsep Kurikulum Merdeka, di mana siswa dan guru melakukan pembelajaran secara dialogis dan bebas untuk mengemukakan pendapat. Implementasi Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 3 Surakarta sudah berjalan dengan cukup baik walaupun masih belum sempurna. Oleh karena itu, sekolah tidak lupa melakukan evaluasi dengan harapan Kurikulum Merdeka berjalan lebih baik lagi kedepannya.