Indonesia yang dikenal memiliki keanekaragaman suku, ras, maupun agama. Hal ini tentu menjadi suatu makna di balik Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan bangsa ini. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban atas rumusan masalah mengenai stereotip laki-laki Jawa dalam iklan McDonald’s versi “McD Ini Rasa Kita”. Pada penelitian ini menggunakan metode semiotika. Pertimbangan memilih metode semiotika adalah karena pertama, penelitian ini berada pada paradigma kritis. Kedua, semiotika sebagai bagian dari paradigma kritis selalu mengasumsikan adanya ketidakadilan dalam teks, terutama dalam perspektif yang dikembangkan oleh Roland Barthes. Pada iklan McDonald’s versi “McD Ini Rasa Kita” merefleksikan stereotip tentang lelaki desa dari Jawa yang sering direpresentasikan, menggambarkan mereka sebagai individu yang cenderung tertinggal. Berdasarkan hasil temuan serta analisa terhadap iklan restoran cepat saji McDonald’s edisi “Mcd ini Rasa Kita” tahun 2023, disimpulkan bahwa lelaki desa dari suku jawa dianggap “ndeso” dalam artian kesulitan dalam beradaptasi dengan perbedaan kultur dengan lelaki pada umumnya di daerah perkotaan, seperti yang digambarkan pada iklan McDonald’s tersebut. Iklan McDonald’s edisi “Mcd ini Rasa Kita” dianggap membentuk stereotip atas lelaki desa dari suku Jawa yang direpresentasikan sebagai lelaki yang ketinggalan zaman.