Standar Kafa’ah Dalam Perkawinan Masyarakat Muslim Yordania, Maroko, Dan Pakistan Pada Era Kontemporer

Sulihkhodin, Moh. Alfin; Asadurrohman, Muhammad

doi:10.24235/mahkamah.v6i2.9155

Cited by 4 publications

(4 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Setiap pasangan suami istri idealnya mendambakan keluarga yang harmonis, tentu saja keharmonisan dalam keluarga perlu dibangun dengan cara-cara yang efektif sehingga dapat tercipta hubungan yang baik antara anggota keluarga, dan faktanya menikah dengan pasangan yang setara atau serasi merupakan salah satu cara yang efektif dan sebagai aktualisasi tujuan pernikahan, atau paling tidak ketika kedua calon pasangan memiliki kesetaraan atau keserasian, maka perjalanan menuju kebahagiaan dalam ikatan pernikahan akan terasa lebih dekat (Sulihkhodin & Asadurrahman, 2021). Namun sebaliknya, jika hubungan keluarga tidak berlandaskan pada kesetaraan atau keserasian antara pasangan, maka berisiko akan terjadi masalah yang terus menerus dihadapi.…”

Section: Pengaruh Kafa'ah Maliyah Dalam Mewujudkan Keharmonisan Kelua...unclassified

Analisis pengaruh kafa’ah maliyah dalam mewujudkan keharmonisan keluarga (studi kasus pada Kecamatan Buahbatu Bandung)

Mar’atush Sholihah,

Irawan

2024

assyariah

View full text Add to dashboard Cite

Every married couple aspires to have a harmonious family. However, many face challenges in achieving this, with conflicts such as arguments, differences in opinions, debates, and sometimes leading to divorce. One approach to address these issues is by seeking a compatible partner. Compatibility is considered effective as it aligns with the goals of marriage. Kafa’ah, including economic compatibility (kafa’ah maliyah), is deemed crucial for economic stability and family harmony. This research, conducted in the Buahbatu District, Bandung, aims to analyze the community's perceptions of kafa’ah maliyah and its impact on achieving family harmony. The qualitative case study method revealed diverse perceptions among the Buahbatu community, considering kafa’ah maliyah as vital for realizing family harmony. The influence of kafa’ah maliyah includes reducing financial conflict risks, enhancing cooperation in financial management, improving family stability and well-being, strengthening mutual respect and responsibility, and fortifying emotional bonds between spouses

show abstract

Section: Pengaruh Kafa'ah Maliyah Dalam Mewujudkan Keharmonisan Kelua...unclassified

Analisis pengaruh kafa’ah maliyah dalam mewujudkan keharmonisan keluarga (studi kasus pada Kecamatan Buahbatu Bandung)

Mar’atush Sholihah,

Irawan

2024

assyariah

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Equality in the study of Marriage law is known as kafaah, which linguistically means corresponding, compatible, comparable, and similar. In the constellation of Islamic legal thought, kafaah means a balance between the bride and groom in terms of morals, social status, and wealth (Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, 2002;Jazari & Hasyim, 2022;Nida, 2022;Sulihkhodin & Asadurrohman, 2021).…”

Section: Urf's Survey On the Practice Of Kafaah Marriage In Establish...mentioning

confidence: 99%

Local Wisdom Equality in Marriage of Gold Entrepreneurs in Kasui Pasar Village

Jayusman,

Efrinaldi,

Shafra

2023

JIS

View full text Add to dashboard Cite

This article aims to elaborate on equivalence in marriage. Equivalence is one of the essential aspects of creating a harmonious family. The people of Kasui Pasar Village, who are from Banten ethnic background, have a tradition of marital equivalence regarding profession and ethnicity. The problem in this study is how to review Islamic law on the tradition of marriage equivalence in realizing a harmonious family in Kasui Pasar Village. This type of research is field research descriptive-analytical. The primary data of this research are the results of interviews and observations with a married couple of Banten ethnic gold traders. Secondary data are books, journals, and related research. Data collection techniques in this study are interviews, observation, and documentation. Then the data obtained is processed and analyzed inductively using urf theory. The results of this study indicate that the community believes that marriage equivalence in the profession of gold business people and ethnic Banten is the main factor in the realization of a harmonious family. This local wisdom as urf sahih has brought benefits and goodness in their lives and is inherent and accepted by the general public, especially in Kasui Pasar Village. This tradition does not conflict with Islamic law. The results of this study indicate that the community believes that marriage equivalence in the profession of gold traders and ethnic Banten is the main factor in the realization of a harmonious family. This local wisdom as urf sahih has brought benefits and goodness in their lives and is inherent and accepted by the general public, especially in Kasui Pasar Village. This tradition does not conflict with Islamic law.

show abstract

“…Secara alamiah artinya, stratifikasi sosial timbul dengan sendirinya di dalam masyarakat, misalnya karena adanya faktor keturunan atau nasab. Tak ubahnya sebagaimana yang umum terjadi dalam masyarakat terkait dengan syarat sekufu bagi calon pengantin ketika akan melangsungkan perkawinan (Sulihkhodin & Asadurrohman, 2021). Sedangkan stratifikasi sosial secara buatan timbul karena sengaja dibuat oleh manusia itu sendiri, sebagai contoh yakni, Pasal 31 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UUP) yang menyatakan suami adalah kepala keluarga dan istri adalah ibu rumah tangga (Lihat Ketentuan UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Stratifikasi Sosial Pada Keluarga Yang Nafkahnya Ditanggung Istri (Studi Kasus di Kelurahan Kedungbunder Kabupaten Blitar)

2022

j.intervensi.sos.dan.pembang.

View full text Add to dashboard Cite

Fenomena adanya isteri yang bekerja dewasa ini, dinilai menyebabkan terjadinya perubahan serta pergeseran peran dalam sebuah keluarga. Kedudukan yang secara umum menempatkan seorang suami sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah utama, tampaknya perlahan telah berganti. Tak ubahnya sebagaimana terjadi dalam beberapa keluarga yang terdapat di Kelurahan Kedungbunder Blitar, di mana hanya sosok istri yang bekerja untuk memenuhi nafkah keluarga. Kondisi semacam ini menempatkan seorang istri memiliki peran yang lebih dominan dalam keluarga. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji stratifikasi sosial di kalangan keluarga yang nafkahnya ditanggung oleh istri. Adapun metode yang digunakan adalah pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif (field research), di mana data dikumpulkan melalui proses wawancara secara mendalam serta observasi parsipatoris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, beberapa keluarga di Kelurahan Kedungbunder Blitar di mana hanya istri yang bekerja menunjukkan aturan hukum yang menyebutkan bahwa suami adalah kepala keluarga dan istri sebagai ibu rumah tangga, dinilai tak selamanya berlaku dalam realitas sosial yang ada. Dalam keluarga tersebut menempatkan kedudukan istri pada kelas sosial yang tinggi karena merupakan sumber ekonomi keluarga dan memiliki kekuasaan yang lebih dominan dibandingkan anggota keluarga yang lain.

show abstract

Standar Kafa’ah Dalam Perkawinan Masyarakat Muslim Yordania, Maroko, Dan Pakistan Pada Era Kontemporer

Cited by 4 publications

References 0 publications

Analisis pengaruh kafa’ah maliyah dalam mewujudkan keharmonisan keluarga (studi kasus pada Kecamatan Buahbatu Bandung)

Analisis pengaruh kafa’ah maliyah dalam mewujudkan keharmonisan keluarga (studi kasus pada Kecamatan Buahbatu Bandung)

Local Wisdom Equality in Marriage of Gold Entrepreneurs in Kasui Pasar Village

Stratifikasi Sosial Pada Keluarga Yang Nafkahnya Ditanggung Istri (Studi Kasus di Kelurahan Kedungbunder Kabupaten Blitar)

Contact Info

Product

Resources

About