2011
DOI: 10.21109/kesmas.v5i5.126
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sprinkles: Strategi Baru Pengendalian Defisiensi Zat Besi dan Anemia pada Bayi dan Anak di Negara Berkembang

Abstract: AbstrakAnemia defisiensi besi pada bayi dan anak-anak merupakan masalah gizi di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia, sementara program suplementasi dengan sirup atau tetes besi folat tidak efektif sehingga kepatuhannya rendah akibat keluhan rasa logam, pewarnaan gigi, gangguan lambung, dan potensi overdosis. Untuk meningkatkan kepatuhan suplementasi, telah dikembangkan formula micronutrient sprinkles, suatu metode baru fortifikasi zat besi yang dienkapsulasi dalam bentuk serbuk pada makanan tambahan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2019
2019
2019
2019

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 8 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Penyebab program suplementasi mikronutrien dalam bentuk tabur (sprinkle) masih belum berjalan yaitu adanya masalah distribusi, daya terima anak yang masih rendah karena terjadi perubahan warna, aroma, dan rasa pada makanan yang diberi sprinkle serta kesulitan ibu atau pengasuh dalam persiapan penyajian (5). Program suplementasi Taburia di Kota Makasar juga masih belum efektif karena persentase ketidakpatuhan dalam pemberian Taburia yang tinggi yaitu sebesar 78,95% (6).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penyebab program suplementasi mikronutrien dalam bentuk tabur (sprinkle) masih belum berjalan yaitu adanya masalah distribusi, daya terima anak yang masih rendah karena terjadi perubahan warna, aroma, dan rasa pada makanan yang diberi sprinkle serta kesulitan ibu atau pengasuh dalam persiapan penyajian (5). Program suplementasi Taburia di Kota Makasar juga masih belum efektif karena persentase ketidakpatuhan dalam pemberian Taburia yang tinggi yaitu sebesar 78,95% (6).…”
Section: Pendahuluanunclassified