Spatiotemporal Characterization Of Land Surface Temperature In Relation Landuse/Cover: A Spatial Autocorrelation Approach

Abstract

The land use and land cover (LULC) characteristics of Ghaziabad have experienced dynamic changes because of the city's ongoing industrialization and urbanisation processes. These shifts can be directly attributed to human actions. These shifts can be directly attributed to human actions. Thermal variation in the study area necessitates LULC analysis. Landsat and Sentinel satellite data for 2011 and 2021 were used to map LULC, estimate land surface temperature (LST) and analysis spatial autocorrelation among the variables using ArcGIS software and the Google Earth Engine (GEE) cloud platform. A sharp descent is observed in the cropland while built-up area has increased during the study period. With the increase in the built-up surface in the area, the ambient temperatures have also increased from 18.70 °C in 2011 to 21.81 °C in 2021 leading to urban heat island effect. At all spatial scales, spatial autocorrelation is a characteristic property of most ecological parameters. The spatial clustering of LST in an ecosystem can play a crucial role in determining the dynamics of LULC.The Moran’s, I show that there is a considerable level of spatial autocorrelation in the values of LST and highly clustered pattern for both the years. Monitoring and understanding the surface thermal environment is crucial to discerning the causes of climate change.

Analisis Perubahan Suhu Permukaan Daratan di Kabupaten Seram Bagian Barat Menggunakan Platform Berbasis Cloud Google Earth Engine

“…Data ini dihasilkan oleh instrumen MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer) yang terpasang pada satelit Terra [7]. MOD11A2.061 Terra Land Surface Temperature and Emissivity 8-Day Global 1km sangat berguna dalam berbagai aplikasi seperti pemantauan suhu permukaan, deteksi kebakaran hutan, pengelolaan sumber daya air, dan pemodelan cuaca [15]. Tampilan Google Earth Engine dapat dilihat pada Gambar 2.…”

“…Suhu permukaan daratan di suatu daerah dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti iklim, cuaca, ketinggian, dan penutupan lahan, sehingga dapat bervariasi di berbagai wilayah [18]. Kelas tutupan lahan daerah lahan terbangun atau permukiman dan lahan terbuka memiliki suhu permukaan yang sangat tingi dibandingkan dengan jenis tutupan lahan lainnya seperti hutan dan pekebunan [15]. Hasil analsis ini dapat meberikan manfaat penting diantaranya; 1.…”

Pola Perubahan Suhu Permukaan Daratan di Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate Tahun 2013 dan 2023 Menggunakan Google Earth Engine

“…Pemantauan suhu permukaan daratan dengan di Kecamatan Ternate Tengah menggunakan menggunakan google earth engine berbasis cloud computing dapat membantu dalam memahami perubahan iklim dan cuaca global, serta memberikan informasi penting bagi para ilmuwan, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah dalam mengambil keputusan terkait mitigasi perubahan iklim dan penanganan bencana alam [11]. Google Earth Engine adalah platform cloud computing untuk analisis data geospasial dan pemetaan yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan menganalisis data citra satelit dari berbagai sumber, termasuk Landsat, Sentinel, dan MODIS [11], [12].…”

“…Google Earth Engine adalah platform cloud computing untuk analisis data geospasial dan pemetaan yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan menganalisis data citra satelit dari berbagai sumber, termasuk Landsat, Sentinel, dan MODIS [11]. Google Earth Engine sangatlah efektif untuk menganalisis perubahan suhu permukaan daratan suatu daerah secara spasail temporal [12]. Kelas Suhu Permukaan Daratan (Land Surface Temperature Class) adalah pembagian kisaran nilai suhu permukaan daratan ke dalam beberapa kelas atau kategori berdasarkan batas-batas tertentu [3].…”

Analisis Spasial Perubahan Suhu Permukaan Daratan Kota Kupang Menggunakan Pendekatan Geospatial Artificial Intelligence (GeoAI)

“…Perubahan suhu permukaan daratan dapat memiliki dampak yang luas pada kehidupan manusia. Dibidang pertanian, perubahan suhu dapat mempengaruhi musim tanam, pola hujan, dan ketersediaan air, yang semuanya dapat berdampak pada hasil panen dan keamanan pangan (Diksha, Kumari, and Kumari 2023). Selain itu, kenaikan suhu yang signifikan dapat menyebabkan pencairan gletser dan naiknya permukaan air laut, berkontribusi pada naiknya tingkat air laut global (Kanga et al 2022).…”