2022
DOI: 10.55784/jompaabdi.v1i3.162
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sosialisasi Pencegahan Stunting Di Desa Banjar Negara Kecamatan Baradatu

Abstract: Desa Banjar Negara merupakan desa di wilayah Puskesmas Baradatu Kabupaten Way Kanan, mempunyai balita dengan status gizi kurang sebesar 25,7% balita dan 14,3% dengan status stunting. Beberapa faktor penyebab masalah gizi adalah tidak dilakukannya IMD pada 68,6% balita, dan tidak ASI eksklusif (31,4%) balita, kebiasaan tidak mengkonsumsi lauk (31,4%) tidak konsumsi sayuran (28,6%0 tidak mengkonsumsi buah (42,9%). Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ka… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut, maka orang tua perlu mendapatkan sosialisasi atau penyuluhan tentang kesehatan dan gizi pada balita, karena balita adalah masa emas bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dimasa depan. Hal ini dilakukan karena penyuluhan gizi kepada ibu dan para pengasuh balita menjadi salah satu rekomendasi dari Unicef Indonesia untuk menuntaskan masalah stunting ataupun gizi buruk di Indonesia (Wahyuni & Putri, 2022). Selain itu, diberikan juga edukasi mengenai tumbuh dan kembang pada anak yang dilakukan untuk menambah pengetahuan pada orang tua mengenai hal ini.…”
Section: A Latar Belakangunclassified
“…Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut, maka orang tua perlu mendapatkan sosialisasi atau penyuluhan tentang kesehatan dan gizi pada balita, karena balita adalah masa emas bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dimasa depan. Hal ini dilakukan karena penyuluhan gizi kepada ibu dan para pengasuh balita menjadi salah satu rekomendasi dari Unicef Indonesia untuk menuntaskan masalah stunting ataupun gizi buruk di Indonesia (Wahyuni & Putri, 2022). Selain itu, diberikan juga edukasi mengenai tumbuh dan kembang pada anak yang dilakukan untuk menambah pengetahuan pada orang tua mengenai hal ini.…”
Section: A Latar Belakangunclassified