Sosialisasi Kesehatan Dan Pemeriksaan Asam Urat Serta Tekanan Darah Pada Lansia

Abstract

Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir pada fase kehidupan. Kelompok yang dikategorikan lansia akan terjadi suatu proses penuaan. penyakit tersering yang diderita oleh lansia yang didominasi oleh penyakit tidak menular, penyakit kronik, dan degeneratif. Penyakit tersebut antara lain, hipertensi, arthritis, stroke, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), diabetes melitus, kanker, penyakit jantung koroner, batu ginjal, gagal jantung, dan gagal ginjal. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengetahui kadar asam urat dan nilai tekanan darah pada lanjut usia di Kelurahan Koya Barat. Metode kegiatan melalui pemeriksaan kesehatan gratis serta sosialisasi kesehatan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang didapatkan. Hasil pemeriksaan ditemukan, dari 30 lansia, 16 orang (53%) mengalami asam urat tinggi, 13 orang (43%) asam urat normal. Untuk pemeriksaan tekanan darah ditemukan 11 orang (37%) mengalami hipertensi dan 19 orang (63%) memiliki tekanan darah normal. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, hasil pemeriksaan disampaikan kepada lansia dan keluarga sekaligus diberikan sosialisasi agar lansia dapat menjaga kesehatannya dengan baik.

Penyuluhan Kesehatan tentang Asam Urat Pada Masyarakat di Kampung Nendali Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura

“…Asam urat merupakan hasil akhir dari purin (Simaremare et al, 2018) dan juga merupakan bahan normal yang terdapat dalam darah , yang jika kadarnya tinggi akan menyebabkan hiperurisemia dan akan muncul penyakit asam urat dengan ciri khas inflamasi kronis (Cong et al, 2022;Triyoso et al, 2021). Gout adalah penyakit yang berhubungan dengan hiperurisemia ini (Sinaga et al, 2021). Keadaan seseorang dengan hiperurisemia dapat mengganggu produktivitas kerja sehari-hari (Rahman et al, 2019).…”

“…Dari semua jawaban peserta, peserta cukup mengenal dengan baik tentang asam urat dan jenis makanan yang mengandung tinggi purin, namun peserta masih belum paham apa penanganan serta pencegahan saat terjadi hiperurisemia. Kemudian penyaji menyampaikan isi materi tentang definisi asam urat, kadar asam urat dalam darah, penyebab asam urat tinggi (hiperurisemia), tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh hiperurisemia, jenis makanan yang mengandung tinggi purin, serta pencegahan yang harus dilakukan ( (Herliawati et al, 2019;Prastyawati et al;Rahman et al, 2019;Sinaga et al, 2021 ;Susianti et al, 2016) Pada saat penyaji menjelaskan isi materi, peserta juga dipandu untuk melihat isi leaflet. Kemudian peserta diberikan posttest secara lisan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuannya sesudah diberikan materi.…”