Rata-rata masyarakat Indonesia membuang limbah pangan sekitar 300 Kg setiap tahun. Banyaknya jumlah limbah pangan tersebut menjadi sebuah masalah yang harus segera diselesaikan. Masyarakat Desa Ngabetan, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik memiliki masalah utama dalam pembuangan sampah organik yang dihasilkan dari limbah perumahan di desa tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengolah sampah organik. Upaya konservasi dan pengelolaan sampah organik menjadi bioenergi merupakan salah satu upaya intensif saat ini melalui budidaya larva Black Soldier Fly (BSF). Larva Black Soldier Fly (BSF) atau biasa disebut dengan Maggot merupakan fase larva dari spesies Hermetia illuciens L yang mampu mencerna sekaligus mengurangi massa limbah organik sebanyak 35 – 45% massa limbah. Larva ini mengandung protein dan lemak yang tinggi, memiliki tekstur yang keras dan kemampuan untuk mengeluarkan enzim alami yang sebelumnya sulit dicerna menjadi mudah dicerna sehingga dapat dimanfaatkan untuk pakan unggas ataupun ikan. Larva Black Soldier Fly (BSF) diharapkan dapat memberikan alternatif pakan yang murah dan mudah dalam proses budidaya sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan dapat mengolah sampah di Desa Ngabetan, Cerme, Gresik. Adanya Program Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN – BBM) ini mendukung mahasiswa Universitas Airlangga untuk melakukan sosialisasi dalam pemanfaatan Larva Black Soldier Fly (BSF) dalam biokonversi sampah.