Local communities participation and local organizations commitment to preserving local wisdom also play an important role for achieving the kampung sustainability.Keywords: old kampung, local wisdom, kampung sustainability Abstrak: Kampung lama merupakan embrio perkembangan kota yang sarat nilai kesejarahan, budaya, dan memiliki identitas. Namun, kampung lama terancam secara fisik dan non-fisik akibat perkembangan kota. Artikel bertujuan untuk menunjukkan strategi mencapai keberlanjutan kampung lama melalui potensi kearifan lokal yang dimiliki. Studi dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan mengambil lokasi studi di Kampung Bustaman Kota Semarang. Analisis menunjukkan bahwa Kampung Bustaman memiliki kearifan lokal berwujud aktivitas ekonomi yang telah termanifestasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat serta mampu menjadi modal bagi keberlanjutan kampung lama. Strategi untuk mencapai keberlanjutan kampung lama adalah dengan melibatkan peran berbagai pihak, baik masyarakat lokal, pemerintah dan pihak lain melalui penyelenggaraan event kampung. Penyelenggaraan event terkait kepariwisataan mampu menggugah partisipasi masyarakat serta memperkuat sendi kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat lokal. Partisipasi masyarakat lokal dan adanya dukungan komitmen dari organisasi lokal untuk melestarikan kearifan lokal juga menjadi poin utama dalam rangka mencapai keberlanjutan kampung.Kata Kunci: kampung lama, kearifan lokal, keberlanjutan kampung
PENDAHULUANPerkembangan kota-kota di Indonesia dapat ditelusuri melalui keberadaan kampung-kampung lama. Kampung lama merupakan embrio perkembangan kota. Ini dikarenakan kampung lama merupakan bagian dari permukiman perkotaan yang dibentuk oleh konsep keruangan dalam kurun waktu yang sangat lama dan membentuk struktur ruang kota. Kampung lama sebagai fenomena perkotaan di Indonesia telah ada sejak zaman Belanda (Wijanarka, 2007). Kampung lama kota memiliki sejarah, ciri khas dan identitas masing-masing. Ciri khas aktivitas, etnis, agama, ras penghuni kampung pada masanya menjadi toponimi nama kampung (Suliyati, 2012).Masyarakat memiliki kearifan dan pengetahuan lokal sebagai karakteristiknya. Kearifan lokal merupakan