Skrining Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Katang-Katang (Ipomoea Pescaprae. L) dari Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat

Abstract

Katang-katang (<em>Ipomoea Pescaprae</em> L.) merupakan jenis tanaman merambat yang biasa digunakan oleh masyarakat suku sasak sebagai obat tradisional untuk mengobati sengatan ubur-ubur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan daun katang-katang dari pantai tanjung karang lombok sehingga dapat dikembangkan menjadi obat herbal yang berkhasiat sebagai antiinflamasi dan aman dikonsumsi jangka panjang. Skrining fitokimia dilakukan secara kualitatif dan aktivitas antioksidan in vitro ekstrak etanol daun katang-katang menggunakan Metode DPPH dengan vitamin C sebagai pembanding. Ekstrak etanol daun katang katang dibuat dalam bebarapa konsentrasi yaitu 10, 50, 100, 150, 200 dan 250 µg/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun katang katang dari pulau lombok mengandung flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin. Persen penghambatan radikal bebas meningkat sesuai dengan peningkatan konsentrasi yaitu konsentrasi 10 µg/ml memiliki persen penghambatan terendah sebesar 28,02% dan konsentrasi 250 µg/ml memiliki persen perhambata tertinggi 91,30%. Ekstrak etanol daun katang katang mampu menghambat radikal bebas dengan nilai IC<sub>50</sub> 46,774 Hasil ini menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat tetapi masih lebih rendah dari vitamin C yang memiliki IC<sub>50</sub> sebesar -0,29.

Bioprospecting of katang-katang leaves (Ipomoea pes-caprae) from Sumba Island, East Nusa Tenggara: antimicrobial, antioxidant and secondary metabolites content

“…Respectively, this result was also supported by Andayani and Nugrahani [30] who studied the antioxidant activity of I. pes-caprae ethanol extract with IC 50 values of 46,774 ppm. Furthermore, Pothula and Kanikaram [31] has reported that I. pes-caprae methanol extract has antioxidant activity with the value of IC 50 was 15 µg/mL. TPC in each extract was 3.7 mg GAE/g in n-hexane extract, 6.4 mg GAE/g in ethyl acetate extract and 8.9 mg GAE/g in methanol extract.…”

Profil Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Buah Kersen (Muntingia calabura L.) dengan Metode TAC dan CUPRAC

“…EAG) (Nur et al, 2021b). Jumlah kandungan senyawa fenolik dalam suatu sampel sangat berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan dari suatu sampel uji (Andayani dan Nugrahani, 2018;Leliqia et al, 2020).…”

Pemanfaatan Ekstrak Daun Pedada (Sonneratia caseolaris) dan Daun Katang-Katang (Ipomoea pes-caprae) sebagai Agen Antioksidan pada Formulasi Face Mist

“…Rendemen yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh suhu dan waktu ketika proses pemekatan ekstrak. Rendemen ekstrak pada penelitian ini lebih besar jika dibandingkan dengan penelitian Andayani & Nugrahani (2018) yang memperoleh ekstrak etanol daun katang-katang sebesar 42,60%. Yuliantari (2017) menjelaskan bahwa waktu dan suhu yang tepat akan menghasilkan nilai rendemen yang optimal.…”

“…Kedua ekstrak mengandung komponen bioaktif salah satunya adalah flavonoid. Flavonoid diduga sebagai senyawa yang memberi warna pada air seduhan atau rendaman tumbuhan (Mawardi et al, 2016), begitu pula dengan tanin (Amanto et al, 2020), sehingga warna pada ekstrak daun katang-katang menjadi hijau tua (kecokelatan) yang memengaruhi warna dari face mist (Andayani & Nugrahani, 2018).…”

“…Daun katangkatang sering disebut juga dengan daun tapak kuda atau kangkung laut. Daun katangkatang merupakan tumbuhan merambat yang biasanya terdapat di pesisir pantai dan biasa digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati sengatan ubur-ubur (Andayani & Nugrahani, 2018). Daun katang-katang telah digunakan dalam pembuatan obat herbal untuk mengobati gangguan diuretik, gonore, dan nyeri (Vieira et al, 2013).…”