2014
DOI: 10.18551/erudio.2-2.7
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sistem Pendidikan Nasional Dan Kurikulum Dalam Perspektif Filsafat Antropologi

Abstract: ABSTRAKPendidikan di negeri ini hampir selalu menjadi perbincangan tanpa kata sepakat. Selalu saja ada sisi yang tertinggal bahkan terlupakan pada setiap pembicaraan tentangnya. Sistem pendidikan Nasional dan Kurikulum adalah dua bentuk upaya formal tata kelola pemerintahan yang idealnya diharapkan mampu melahirkan generasi manusia Indonesia yang berwawasan Pancasila dan berkharakter Bhineka Tunggal Ika. Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menganalisis benang ruwet pendidikan saat ini, tetapi lebih dimaksudkan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
1
0
11

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(12 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
11
Order By: Relevance
“…Sumber daya manusia mau tak mau perlu ditingkatkan agar mampu menjawab tuntutan zaman. Salah satu kuncinya adalah menempatkan dengan benar posisi manusia sesuai dengan kondisinya yang sebenarnya (Kewuel, 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sumber daya manusia mau tak mau perlu ditingkatkan agar mampu menjawab tuntutan zaman. Salah satu kuncinya adalah menempatkan dengan benar posisi manusia sesuai dengan kondisinya yang sebenarnya (Kewuel, 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut (Kewuel, 2014)banyak hal yang terjadi karena masih minimnya internalisasi dalam prosespendidikan untuk pentingnya untuk mencintai lagu nasioanl sebagai bagian dari jati diri bangsa. Proses yang berarti bagi kehidupan manusia bagi sesorang maupun kelompok adalah pembelajaran (Kharisna et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi dari peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan-tujuan mulia tersebut hanya mungkin terwujud dengan baik kalau proses pendidikan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di sekolah dilaksanakan dengan memperhatikan proses internalisasi, yakni proses penanaman nilai pendidikan sebagai bagian yang harus dimiliki oleh peserta didik (Kewuel, 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified