Sistem Informasi Objek Wisata Kabupaten Pulau Morotai Berbasis Andorid

Abstract

Kabupaten Pulau Morotai merupakan salah satu Kabupaten yang mempunyai potensi pariwisata sabagai sektor unggulan dan merupakan pulau yang menjadi saksi bisu perang Dunia ke II. Kabupaten Pulau Morotai termasuk salah satu Kabupaten yang masuk dalam objek wisata 10 Bali Baru, karena memiliki potensi wisata yang menjanjikan, tidak hanya sejarah, tetapi letak geografis Kabupaten Pulau Morotai menjadikan Kabupaten Pulau Morotai memiliki potensi objek wisata yang cukup baik, disamping itu Kabupaten Pulau Morotai memiliki beragam budaya yang bisa menjadi daya tarik tersendiri. Sistem informasi objek wisata Kabupaten Pulau Morotai berbasi android untuk pengembangan sistem menggunakan metode waterfall. Metode waterfall membantu dalam mendefinisikan secara rinci kebutuhan sistem yang sesuai dengan keinginan klien. Untuk pengujian sitem menggunakan pengujian black box testing. Black box testing digunakan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Hasil yang diperoleh dari perancangan sistem informasi objek wisata Kabupaten Pulau Morotai Berbasis Android. Sistem mampu memberikan kemudahan bagi wisatawan dalam mengetahui informasi tentang objek wisata dan lokasi objek wisata yang ada di Kabupaten Pulau Morotai.

Sistem Informasi Wisata Religi di Kota Banjarmasin Berbasis Flutter dan Firebase

“…Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi pada masa kini, kita sebagai pengguna tentu telah dimudahkan dalam mengakses sebuah informasi salah satunya melalui sistem informasi berbasis website [2]. Teknologi berhubungan erat dengan informasi, hampir setiap bidang pekerjaan manusia membutuhkan suatu teknologi informasi, salah satunya teknologi informasi dalam dunia pariwisata [3], [4]. Pariwisata juga merupakan salah satu sektor ekonomi suatu daerah dan menjadi faktor pendukung pendapatan daerah.…”

“…Use case diagram merupakan gambaran skenario dari interaksi antara admin dengan sistem dan user dengan sistem [3] . Rancangan use case ini menggambarkan sejumlah kegiatan yang dapat diakses oleh user.…”

Pelatihan Tim Pengembang Akademik SMAN 6 Kediri dalam Menggunakan E-Learning Berbasis Moodle

“…Digunakan sebagai model pengembangan, Model ADDIE terdiri dari lima tahap yang sistematis dan lebih rasional: analisis, desain, pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2 (Bakhri, 2019;Firliana & Harini, 2017;Habib & Kindhi, 2018;Papuangan & Kopman, 2022).…”