2019
DOI: 10.25105/jdd.v4i1.4563
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sinematografi Animasi Dalam Media Virtual Reality Bermuatan Hantu Lokal Indonesia

Abstract: <strong>Abstract</strong><br />Animation Cinematography in Virtual Reality Media with Indonesian Local Ghost Content. This research objective is to search local potential in visual communication design especially animation cinematography field in context of Virtual Reality (VR) usage that contained Indonesian local ghost stories as entertainment yet informational message. The development of VR media as short animation movie media is affecting visual communication design especially animation c… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…2. Penelitian yang dilakukan oleh [14] bertujuan untuk menggali potensi lokal dalam sudut pandang keilmuan desain komunikasi visual terutama dalam rumpun sinematografi animasi yang berkaitan dengan pemanfaatan medium Virtual Reality (VR) dengan konten hantu lokal Indonesia sebagai sarana hiburan ataupun dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai media untuk menyampaikan informasi. Metode yang digunakan berupa studi eksisting [15].…”
Section: Literature Reviewunclassified
“…2. Penelitian yang dilakukan oleh [14] bertujuan untuk menggali potensi lokal dalam sudut pandang keilmuan desain komunikasi visual terutama dalam rumpun sinematografi animasi yang berkaitan dengan pemanfaatan medium Virtual Reality (VR) dengan konten hantu lokal Indonesia sebagai sarana hiburan ataupun dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai media untuk menyampaikan informasi. Metode yang digunakan berupa studi eksisting [15].…”
Section: Literature Reviewunclassified
“…Pembuatan video dalam format yang biasa untuk dijadikan stimulus penelitian, memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar. Terlebih lagi jika stimulusnya dibuat dalam format video 360, memerlukan perangkat yang aplikasi visual dan pemrograman yang khusus (software animasi) dan waktu pengolahan yang lama [8]. Padahal format 360 memberikan sensasi visual yang lebih menarik, karena ada sensasi seperti misalnya pengguna dapat menggeser dan memutar sudut pandang 360 derajat untuk menonton dari sudut berbagai sisi [9].…”
Section: Pendahuluanunclassified