Sharing is caring: Knowledge sharing at the city of Johannesburg Library and Information Services

Abstract

Background: The strength of an organisation lies in its ability to manage its human capital. Ideally, organisations that wish to remain service-oriented in this Fourth Industrial Revolution need to comprehend the importance of tacit knowledge and ensure its retention and sharing at all levels. Many organisations fail to capitalise on the value within their tacit knowledge reserves until when employees leave their jobs. Quite often, the importance of the lost knowledge will be felt when a new employee takes over.Objectives: The aim of this study was to examine how tacit knowledge is shared at the city of Johannesburg Library and Information Services.Method: This qualitative study employed the knowledge conversion theory to examine the management of tacit knowledge at the City of Johannesburg Library and Information Services. A case study design was used, and data were collected through semi-structured interviews and document analysis.Results: The key findings revealed that the City of Johannesburg Library and Information Services does not have an effective strategy to manage tacit knowledge and does not utilise available knowledge management resources. Furthermore, knowledge sharing is very minimal.Conclusion: The study concludes that the City of Johannesburg Library and Information Services does not manage the tacit knowledge that is at their disposal, and knowledge sharing is also not encouraged. The study recommends that an effective community of practice for knowledge sharing and a policy for knowledge sharing should be established at the City of Johannesburg Library and Information Services.

Implementasi manajemen pengetahuan menggunakan model SECI di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

“…Karya-karya tersebut diarsipkan oleh para pustakawan dan asisten perpustakaan melalui proses pengunggahan file, pemetaan metadata, sampai pada tahap deposit, sehingga karya yang dikelola dapat diakses, ditemukan, dan dimanfaatkan oleh pengguna. Tahap kombinasi ini sesuai dengan pendapat (Nkomo et al, 2021) bahwa perpustakaan dalam proses kombinasi mempunyai peran mengkreasikan pengetahuan explicit dengan manajemen konten, pengorganisasian pengetahuan, dan pengevaluasian pengetahuan dan informasi yang memiliki sumber tidak jelas. Hal itu selaras dengan kegiatan pengorganisasian pada proses pengadaan dan pengolahan koleksi yang dimiliki perpustakaan dengan memanfaatkan OPAC dan juga pengelolaan pada repository perpustakaan.…”

“…Hasil dari mengikuti kegiatan seminar atau workshop akan disampaikan pada saat kegiatan rapat rutin yang diharapkan menjadi hal baru yang diserap oleh rekan-rekannya. Hal ini selaras dengan penelitian (Nkomo et al, 2021) bahwa kegiatan pelatihan sangat dibutuhkan bagi pustakawan, terutama para pustakawan baru dan budaya untuk berbagi pengetahuan harus di kembangkan di dalam organisasi Kegiatan internalisasi di Perpustakaan UIN Walisongo juga dilakukan terhadap mahasiswa, di antaranya ORS (Online Research Skill) dan Literasi Informasi untuk peningkatan soft skill. Seperti pernyataan informan "Pernah ikut yang ORS" (MHS).…”

“…Hambatan dalam penerapan manajemen pengetahuan bisa berasal dari teknologi (IT), organisasi atau individu (Nkomo et al, 2021). Penerapan manajemen pengetahuan di Perpustakaan UIN Walisongo Semarang dalam proses pelaksanaannya mempunyai beberapa kendala atau hambatan baik itu dari internal, yaitu pustakawan, maupun yang berasal dari eksternal dalam hal itu pemustaka atau mahasiswa.…”

The Effect of Batho Pele Principles on Mediating Internally and Externally Directed Knowledge-sharing Practices in Public Schools

“…Rismark and Sølvberg (2011) further point out that teachers who do not share knowledge with their peers are a barrier to their respective schools' aspirations to become learning organisations. Technology Technology can be the most viable method of ensuring that communication is unhindered by distance (Nkomo et al, 2021). Teachers who are not literate in end-user computing are likely to struggle with facilitating computer mediated teaching and knowledge sharing.…”