2017
DOI: 10.22146/bkm.11400
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Seroprevalensi Toksoplasmosis di Kabupaten Gianyar, Bali

Abstract: Purpose: T he present study was designed to determine the seroprevalence and risk factors of human toxoplasmosis. Methods: The research used a cross-sectional design and was conducted in Gianyar District, Bali Province. A total of 240 sera samples were collected and examined by indirect ELISA methods for IgG Anti-T. gondii. Demographic characteristics and risk factors were collected by interviews using a structured questionnaire. Data were analysed using the Poisson regression test with robust variance estimat… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Sedangkan penderita toksoplasmosis yang menunjukkan gejala klinis berat dapat menunjukkan gejala gangguan imunitas, seperti pada pasien AIDS, sindrom IgM berlebih, dan pasien yang mengalami kondisi imunosupresan (Rusjdi 2020). Febianingsih et al (2017) melaporkan bahwa seroprevalensi toksoplasmosis pada manusia di Gianyar, Bali mencapai 56,7% dengan salah satu faktor risiko berupa keberadaan hewan kucing di lingkungan sekitar. Sedangkan prevalensi toksoplasmosis pada kucing di Amerika Serikat menunjukkan nilai 34% dan prevalensi toksoplasmosis di Thailand menunjukkan nilai yang relatif rendah (4,8%) (Jittapalapong et al 2010).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sedangkan penderita toksoplasmosis yang menunjukkan gejala klinis berat dapat menunjukkan gejala gangguan imunitas, seperti pada pasien AIDS, sindrom IgM berlebih, dan pasien yang mengalami kondisi imunosupresan (Rusjdi 2020). Febianingsih et al (2017) melaporkan bahwa seroprevalensi toksoplasmosis pada manusia di Gianyar, Bali mencapai 56,7% dengan salah satu faktor risiko berupa keberadaan hewan kucing di lingkungan sekitar. Sedangkan prevalensi toksoplasmosis pada kucing di Amerika Serikat menunjukkan nilai 34% dan prevalensi toksoplasmosis di Thailand menunjukkan nilai yang relatif rendah (4,8%) (Jittapalapong et al 2010).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kucing yang terinfeksi toksoplasma mengeluarkan ookista dari fesesnya yang akan mengontaminasi kandangnya, kucing yang dibiarkan berkeliaran di luar kandang bisa saja mengontaminasi air atau tanah disekitar lingkunganya. (33). Ookista Toxoplasma gondii dapat bertahan sampai lebih dari 1 tahun dalam dalam tanah yang lembab dan teduh, sedangkan jika berada pada tempat yang kering dan terkena sinar matahari langsung dapat memperpendek masa hidupnya.…”
Section: Sanitasi Kandang Dengan Infeksi Toksoplasmosis Kronisunclassified
“…14 Another study determined the seropreva-lence of human toxoplasmosis in the Gianyar District to be 56.7%. 15 In Bali Province, the seroprevalence for toxoplasma in animals, was also reported to be 30% in cats, 16 5.26% in pigs, 17 and 24.8% in local chickens. 18 Several epidemiological studies indicated that the presence of a cat in residence or premises increases the risk of T. gondii infection, especially in pregnant women.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 98%