Serodeteksi Brucellosis dengan Metode Rose Bengal Test dan Complement Fixation Test pada Sapi Perah di Banyuwangi

Wilujeng, None Estiary; Suwarno, Suwarno; Praja, Ratih Novita; Hamid, Iwan Sahrial; Yunita, Maya Nurwartanti; Wibawati, Prima Ayu

doi:10.20473/jmv.vol3.iss2.2020.188-195

Cited by 6 publications

(6 citation statements)

References 17 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…The adverse effects on semen quality that appear after vaccination are caused by anaphylactic reactions that induce a temporary increase in body temperature as well as testicular temperature affecting spermatogenesis and epididymal function (Purnama et al, 2019). Body regulation maintains the testes' temperature at 2-7ºC below body temperature to produce normal sperm, a temporary increase in body temperature due to fever will result in a decrease in sperm concentration, individual sperm motility, and an increase in sperm abnormalities (Wilujeng et al, 2020;Aldahhan and Stanton, 2021).…”

Section: Jurnal Medik Veterinermentioning

confidence: 99%

Effect of Foot and Mouth Diseases Vaccination on Basic Semen Quality Parameter in Bali Cattle

Prihatin,

Amaliya,

Musaffak

et al. 2023

J. Med. Vet.

View full text Add to dashboard Cite

This study aimed to determine the effect of post foot and mouth diseases (FMD) vaccination on the basic semen quality in Bali cattle bulls. The data used in this study were semen collection data of 25 Bali cattle bulls at the National Artificial Insemination Centre (NAIC), Singosari. The paired sample t-test was performed to compare the response variable of individual motility (%), abnormality (%), spermatozoa concentration (x 106 cells), and semen volume (mL) from regular semen collection in post and pre-vaccination groups. The results showed no significant difference in semen individual motility (t(74) = -1.72, p = 0.95), abnormality (t(74) = 2.06, p = 0.98), spermatozoa concentration (t(74) = -4.35, p = 1.00), and semen volume (t(74) = -0.11, p = 0.54) in Bali cattle bulls before and after vaccination. This study concludes that the FMD's vaccination program for Bali cattle bulls did not have the potential to reduce the basic semen quality for Bali Cattle frozen semen production.

show abstract

Section: Jurnal Medik Veterinermentioning

confidence: 99%

Effect of Foot and Mouth Diseases Vaccination on Basic Semen Quality Parameter in Bali Cattle

Prihatin,

Amaliya,

Musaffak

et al. 2023

J. Med. Vet.

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…According to Brooks et al (2022), neutrophilia can occur due to chronic inflammatory stimulation when granulocytic hyperplasia in the bone marrow occurs. If associated with FMD, inflammation may result from the lesion as a secondary infection, thereby increasing the number of neutrophils in the blood (Wilujeng et al, 2020).…”

Section: Jurnal Medik Veterinermentioning

confidence: 99%

Hematological Profile in Dairy Cattle with Foot and Mouth Diseases in Lembang, West Bandung

Majid,

Septiyani,

Gradia

et al. 2023

J. Med. Vet.

View full text Add to dashboard Cite

Foot and mouth disease (FMD) is a widespread infectious disease that significantly affects the dairy farming sector in Indonesia. In reducing the impact caused by FMD, proper treatment performed by veterinarians is necessary. Hematological profile can be used as a data reference to prioritize dairy cattle infected with FMD. This study aimed to describe the hematological profile in dairy cattle with FMD infection. This study was collected data from 15 dairy cattle with FMD infection at Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU), Lembang, West Bandung, West Java, Indonesia. Parameters observed in the hematology analyzer were the numbers of erythrocytes, leukocytes, lymphocytes, neutrophils, platelets, hemoglobin, hematocrit, MCV, MCH, MCHC, RDW, and MPV. The results of the examination of hematological profile showed various numbers. It found lymphopenia, neutrophilia, and high MPV values. It was suggested for veterinarians to refer to this study's results to determine an effective and efficient treatment.

show abstract

“…Pengujian CFT ini juga disesuaikan dengan prosedur standar yang berlaku di Balai Besar Veteriner Maros, Sulawesi Selatan. Hasil CFT sesuai dengan pengenceran serum yang tertinggi yang menunjukkan reaksi positif, yakni tidak terjadi lisis, cairan nampak bening dan terlihat jelas endapan eritrosit dengan batas pinggir yang nyata (Ghurafa et al, 2019;Wilujeng et al, 2020;OIE, 2022).…”

Section: Uji Rbt Dan Cftunclassified

Seroprevalensi dan Faktor Risiko Brucelosis pada Sapi di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat

Aritayanthi,

Mahatmi,

Dharmawan

2023

bulvet

View full text Add to dashboard Cite

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seroprevalensi brucellosis pada sapi di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mengetahui peta penyebarannya, serta mengetahui faktor risiko yang berasosiasi terhadap kejadian dan penyebaran brucellosis di di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel serum sapi yang dipelihara oleh peternak di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, lalu diperiksa menggunakan uji Rose Bengal Test (RBT) yang dikonfirmasi dengan uji Complement Fixation Test (CFT). Faktor resiko kejadian brucellosis pada sapi dipelajari dengan menganalisis hubungan kejadian brucellosis pada sapi dan beberapa data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang disebar ke pemilik sapi. Berdasarkan hasil uji RBT dan CFT yang dilakukan, ditemukan 15,17% (22/145) serum terdeteksi brucellosis. Dengan demikian, seroprevalensi brucellosis pada sapi di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat adalah 15,17% secara point prevalence. Kejadian brucellosis tersebut menyebar di 6 (enam) kecamatan, yaitu Kecamatan Balanipa dengan prevalensi 18,75%; Campalagian 7,5%; Luyo 25,53%; Mapilli 50%, Mapilli Barat 100% dan Polewali 25% sesuai dengan perhitungan jumlah sampel positif yang dibagi dengan total sampel pada setiap kecamatan yang diambil sampelnya. Faktor risiko yang berasosiasi terhadap kejadian brucellosis di Kabupaten Polewali Mandar yang utama adalah status keguguran yang memiliki odds-ratio (OR) sebesar 1220, lalu lintas ternak memiliki OR sebesar 17,333, dan penggunaan air minum untuk ternak memiliki OR sebesar 9.343. Faktor resiko lainnya adalah teknik perkawinan dan jenis kelamin memiliki OR: 8.022 dan 4.053. Sebagai saran dari hasil penelitian ini adalah perlu dilakukan pengujian dan pemotongan bersyarat serta langkah vaksinasi untuk pencegahan dan pengendalian brucellosis. Sedangkan untuk tindakan kontrol dan pengendalian brucellosis di wilayah terinfeksi, perlu upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan lingkungan, investigasi terhadap kasus keguguran pada sapi dengan konfirmasi laboratorium, pengawasan terhadap lalu lintas ternak, dan pelaksanaan surveilans serologi secara berkala. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui seroprevalensi, penyebaran, dan faktor resiko brucellosis di semua kabupaten di Sulawesi Barat.

show abstract

Serodeteksi Brucellosis dengan Metode Rose Bengal Test dan Complement Fixation Test pada Sapi Perah di Banyuwangi

Cited by 6 publications

References 17 publications

Effect of Foot and Mouth Diseases Vaccination on Basic Semen Quality Parameter in Bali Cattle

Effect of Foot and Mouth Diseases Vaccination on Basic Semen Quality Parameter in Bali Cattle

Hematological Profile in Dairy Cattle with Foot and Mouth Diseases in Lembang, West Bandung

Seroprevalensi dan Faktor Risiko Brucelosis pada Sapi di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat

Contact Info

Product

Resources

About