Separated instrument in endodontics: Frequency, treatment and prognosis

Abstract

SummaryInstrument separation during endodontic therapy is a frequent accident with rotary instruments being more likely to separate than manual ones. The treatment of cases with a separated instrument can be either conservative or surgical. A conservative approach involves the following treatment choices: a) bypass of the fragment, b) removal of the fragment, c) instrumentation and obturation coronally to the fragment. Concerning the removal of a separated instrument, a variety of techniques and systems have been developed. Ultrasonics, in combination with the operative microscope constitute the most effective and reliable tools for removing a separated endodontic instrument from a root canal. The likelihood of successful removal depends on: the level of separation (coronal, middle or apical third); location in relation to the root canal curvature; the type of separated instrument; its length; the degree of canal curvature and the tooth type. Several complications may occur during the management of a separated instrument: separation of the ultrasonic tip or file used for bypassing or removing the instrument; further separation of the fragment; perforation; ledge; extrusion of the file into periapical tissues; tooth weakening due to dentin removal, as well as excessive temperature rise in periodontal tissues. Prognosis for a tooth retaining a separated instrument depends on the presence of a periapical lesion, the microbial load of the root canal during the time of separation and the quality of the obturation.

Penatalaksanaan Bedah Periapikal Molar Pertama Maksila pada Instrumen Endodontik Patah

“…Instrumen patah merupakan salah satu komplikasi yang paling sering terjadi selama perawatan saluran akar. 1,2,3 Insidensi yang pernah dilaporkan adalah 0,92% hingga 4%. 4,5,6 , Faktor yang dapat menyebabkan instrumen endodontik patah dalam saluran akar adalah faktor operator, faktor anatomi (akses kavitas, anatomi saluran akar), faktor instrumen (material, desain, proses manufaktur dan eror), serta faktor teknik (teknik instrumentasi, irigasi, penggunaan ulang instrumen).…”

“…7 Prognosis perawatan pada gigi dengan instrumen patah dalam saluran akar tergantung beberapa faktor, yaitu adanya lesi periapikal, adanya mikroba dalam saluran akar saat instrumen patah, serta kualitas obturasi. 3 Penatalaksanaan terbaik instrumen patah adalah mengeluarkan instrumen patah tersebut agar memungkinkan prosedur debridemen dan obturasi saluran akar yang baik. 7 Beberapa peralatan dan teknik telah diperkenalkan untuk mengeluarkan instrumen patah dari saluran akar dengan teknik orthograde, 8,9,10 namun, pada kondisi klinis tertentu, mengeluarkan intstrumen yang patah dengan teknik orthograde tidak memungkinkan untuk dilakukan, sehingga penatalaksanaan lain yang dapat dilakukan adalah meninggalkan instrumen dalam saluran akar, melakukan bypass atau penatalaksanaan bedah.…”

“…12 Adanya instrumen yang patah menghambat akses alat endodontik ke arah apikal dan prosedur disinfeksi saluran akar, sehingga menyebabkan infeksi persisten dalam saluran akar. 3 Pengambilan instrumen dari sistem saluran akar merupakan pilihan utama pada kasus intrumen patah karena memungkinkan melakukan prosedur disinfeksi saluran akar yang optimal, sehingga memberikan prognosis yang lebih baik. 7 Lokasi patahnya instrumen menentukan tingkat kesulitan dan keberhasilan pengambilan intrumen patah.…”

Etiology and Prevention of an Endodontic Iatrogenic Event: Instrument Fracture

“…The importance of root canal anatomy is evident because the risk of instrument fracture increases directly proportional to the complexity of the endodontic system. Most cases occur in both upper and lower molars, and more precisely, in their mesiobuccal root canals [ 17 ]. The explanation lies, in particular, in the existing curvatures of these root canals [ 18 , 19 ].…”

“…The cross-section of root canals also plays an important role [ 17 ]. On the one hand, it may be very far from the ideal circular, being flattened, polylobulated, or irregular.…”