Sumber air baku di PDAM Kota Blitar diambil dari air tanah dalam (sumur bor) yang memiliki konsentrasi besi (Fe) terlarut mencapai 0,536 mg/L. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/VII/2002 syarat maksimal kandungan besi (Fe) harus dibawah 0,3 mg/L. Penelitian dibatasi pada pembuatan unit aerasi (tray aerator) skala laboratorium, untuk mengoksidasi besi terlarut sehingga dapat diendapkan. Dalam penelitian dilakukan variasi jenis media kontak, jumlah tray, serta ada tidaknya penambahan KMnO4 (kalium permanganat) pada media kontak. Efisiensi removal tertinggi diperoleh dari variasi jumlah tray 3 tingkat dengan jenis media kontak batu kerikil yang diaktivasi dengan KMnO4, memiliki efisiensi removal besi (Fe) sebesar 87,31%, mangan (Mn) sebesar 48,65%, dan 32,14% untuk removal zat organik. Adanya aktivasi KMnO4 pada media kontak tray, meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses removal Fe, Mn dan zat organik dalam air tanah