Selection of Vegetative and Generative Characters of Arabica Coffee by Using Sequential Path Analysis and Structural Equation Models

Abstract

<p>ABSTRACT<br />Interrelations among vegetative, generative and yield characters in<br />coffee plantation is important in breeding and selection programs.<br />Interrelationships among these characters are the causal model and it can<br />be analyzed by Sequential Path Analysis (SPA). This research was carried<br />out at Pakuwon Experimental Station located at 450 m above sea level, in<br />Latosol soil type with B type of climate, from December 2010 to April<br />2012. The objectives of this research is to analyze the direct or indirect<br />influence of several vegetative and generative characters on yield<br />characters of Arabica coffee through the application of SPA and Structural<br />Equation Models (SEM). The observation method with systematic<br />sampling on 40 Arabica coffee plants of Kartika 1 and Kartika 2 varieties<br />were used in this study. The results showed that the number of cherries of<br />Arabica coffee var. Kartika 1 and 2 population in Pakuwon Experimental<br />Station were affected directly by generative and indirectly by vegetative<br />characters. Plant height and stem girth can be used as positive selection<br />criteria for high yielding at vegetatite phase, while the character of width<br />canophy can be used as negative selection criteria. In generative phase, the<br />character of quantity of productive branches and the amount of berries and<br />flower cluster can be used as positive selection criteria.<br />Keywords: Coffea arabica, selection, vegetative, generative, yield,<br />sequential path analysis, structural equation models</p><p>ABSTRAK<br />Keterkaitan antara karakter vegetatif, generatif dan hasil pada<br />tanaman kopi merupakan hal penting dalam program pemuliaan dan<br />seleksi. Model saling keterkaitan antar karakter tersebut adalah model<br />sebab-akibat dan dapat dianalisis melalui Analisis Lintasan Bertahap<br />(ALB). Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Pakuwon, pada<br />ketinggian tempat 450 m dpl, jenis tanah Latosol, dan tipe iklim B, mulai<br />bulan Desember 2010 sampai April 2012. Tujuan penelitian adalah untuk<br />menganalisis beberapa karakter vegetatif dan generatif yang berpengaruh<br />terhadap karakter hasil tanaman kopi Arabika melalui penggunaan ALB<br />dan Model Persamaan Struktural (MPS). Metode yang digunakan adalah<br />metode observasi dengan teknik penentuan pohon contoh secara sistematis<br />sebanyak 40 tanaman kopi Arabika varietas Kartika 1 dan Kartika 2. Hasil<br />penelitian menunjukkan bahwa jumlah buah pada populasi kopi Arabika<br />varietas Kartika 1 dan 2 di KP Pakuwon dipengaruhi secara langsung oleh<br />karakter generatif dan secara tidak langsung oleh karakter vegetatif. Pada<br />fase vegetatif, karakter tinggi tanaman dan diameter batang dapat<br />digunakan sebagai kriteria seleksi positif untuk produksi tinggi,<br />sedangkan karakter lebar tajuk dapat digunakan sebagai kriteria seleksi<br />negatif. Pada fase generatif, karakter jumlah cabang produktif serta jumlah<br />klaster buah dan bunga dapat digunakan sebagai kriteria seleksi positif.<br />Kata kunci: Kopi arabika, seleksi, vegetatif, generatif, hasil, analisis<br />lintasan bertahap, model persamaan struktural</p>

Leveraging industrial-technological innovation to achieve sustainable development: A systems thinking perspective

“…By combining Figs 3 – 9 and performing a path analysis [ 89 , 90 ] to eliminate redundant constraints, we obtain the ITI system integration model, as shown in Fig 10 .…”

“…By combining Figs 3-9 and performing a path analysis [89,90] to eliminate redundant constraints, we obtain the ITI system integration model, as shown in Fig 10. After analyzing the system element constraints, we identify the constraints of each element in the IT system. As shown in Table 2, "product profit" and "resource increases" each have seven constraints; "technological breakthrough," "technology diffusion," "disposable resources," and "enterprise competition" each have five constraints; and absolute bondage has one constraint.…”

Pendugaan produksi kopi berbasis parameter tanaman dan penginderaan jauh di kebun kopi rakyat Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang

“…( 2019) menyebutkan bahwa adanya perbedaan ukuran diameter batang tanaman kopi dipengaruhi oleh perbedaan garis lintang dan ketinggian tempat mampu mempengaruhi variasi iklim, hal ini akan menyebabkan adanya perbedaan respon fenologi dan kecepatan pertumbuhan tanaman. Diameter batang dapat mempengaruhi tingkat produktivitas tanaman kopi, sebab memiliki hubungan yang signifikan terhadap cabang produktif (Wardiana & Pranowo, 2014).…”

PERTUMBUHAN ANAKAN KOPI (Coffea arabica Lin.) BERBASIS SISTEM AGROFORESTRI DI HUTAN RAKYAT CIMARIAS SUMEDANG

“…Jumlah cabang primer produktif berkorelasi positif dengan jumlah buah per tanaman. Pada fase anakan, karakteristik tinggi tanaman dan diameter batang dapat digunakan sebagai prediktor tingkat produktivitas tanaman kopi arabika (Wardiana & Pranowo, 2014). Dengan demikian, tinggi anakan, diameter batang dan jumlah cabang primer produktif menjadi parameter penting dalam memprediksi tingkat produktivitas tanaman kopi arabika.…”

“…Hasil analisis ini menunjukkan bahwa semakin tinggi anakan, semakin besar diameter batang maka semakin banyak jumlah cabang primer produktif yang tumbuh. Menurut Wardiana & Pranowo (2014), jumlah cabang primer produktif memiliki pengaruh langsung yang sangat signifikan terhadap jumlah buah per tanaman (r = 0.65 ** ; p = 0.39 ** ).…”