Seasonal Characteristics of Sea Surface Temperature and Sea Surface Currents in the Strait of Malacca and Andaman Sea

Isa, Noor Shuhadah; Akhir, Mohd Fadzil; Khalil, Idham; Kok, Poh Heng; Roseli, Nur Hidayah

doi:10.46754/jssm.2020.06.007

Cited by 17 publications

(17 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Although the two cruises provide a limited representation of the dynamics of the water property distribution, observation of sampling time showed the notable thing found from a contour perspective, where the different gradients of water mass arise in northern MS during August. Isa et al (2020a) reported the occurrence of a thermal front during SWM based on the calculation of the horizontal sea surface temperature gradient between two transects in AS and MS. In the future, more research in MS should be done to integrate the physical properties with biological activities, especially those related to jellyfish bloom and HABs.…”

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

“…MS is connected with the South China Sea (SCS) and the Java Sea in the south and the Andaman Sea (AS) in the north. Like other countries in Southeast Asia, MS is influenced by the monsoonal system: the NE monsoon (NEM; November-February) and the SW monsoon (SWM; June-August; Isa et al, 2020a;Luu, Tkalich, and Tay, 2015;Tkalich et al, 2012). During NEM, the northern hemisphere and southern hemisphere experience winter and summer, respectively, and vice versa during SWM.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

“…The reversal monsoon system causes variation of seawater properties and current circulations in MS. NEM is known as the rainy season, whereas SWM is a warm season in MS. During SWM, the seawater temperature at MS is warmer than during NEM because of high surface heat flux during SWM (Amiruddin, Ibrahim, and Ismail, 2011; Isa et al ., 2020a). The salinity is slightly lower during NEM compared with SWM because of increasing river discharge into MS (Amiruddin, Ibrahim, and Ismail, 2011; Koropitan, Barus, and Cordova, 2021).…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

See 2 more Smart Citations

Physical Properties of Seawater in Malacca Strait (Southeast Asia) during Monsoon Seasons

Asnida Ku Mansor,

Roseli,

Mohamad Ali

et al. 2023

Journal of Coastal Research

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

See 1 more Smart Citation

Physical Properties of Seawater in Malacca Strait (Southeast Asia) during Monsoon Seasons

Asnida Ku Mansor,

Roseli,

Mohamad Ali

et al. 2023

Journal of Coastal Research

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

“…Menurut (Ayubi et al, 2013) sesuai dengan hasil penelitian ini pada musim peralihan I ini disebabkan angin permukaan yang berhembus tidak terlalu kencang dan memiliki arah yang tidak tetap. hal ini sejalan dengan penelitia (Yang et al, 2019 ;Isa et al, 2020) mengatakan bahwa pada Musim Peralihan I dipengaruhi oleh angin permukaan yang berhembus tidak terlalu kencang dan arahnya tidak tetap karena merupakan transisi perubahan musim dari musim Barat ke musim Timur (Manoppo et al, 2014;Richasari et al, 2020;Rahmatullah et al, 2022).…”

Section: Gambar 2 Profil Termoklin Musim Baratunclassified

Analisa Lapisan Termoklin Musiman Di Perairan Indonesia (Studi Kasus Selat Malaka)

Hendra,

Pranowo,

Umam

et al. 2024

J. Kel. Trop.

View full text Add to dashboard Cite

The Malacca Strait is a strategic waterway for Indonesia as it serves as an international shipping route connecting East Asia with the Middle East and Europe. In addition, the Malacca Strait also has great potential for natural resources, such as oil and gas as well as fish and other marine products. This study aims to describe the Thermocline Layer in the Malacca Strait based on Marine Copernicus Data in 2020 with a depth of up to 1000 meters. The temperature data was visualized using ODV 5.5.2 software. The results of processing the Marine Copernicus Temperature Data in 2020 in the Malacca Strait with a depth of up to 1000 meters show that the thermocline boundary varies each season. In the western season, the thermocline boundary is at a depth between 11 meters to 131 meters, in the first transitional season, it is at a depth between 22 meters to 131 meters, in the eastern season, it is at a depth between 56 meters to 156 meters, and in the second transitional season, it is at a depth between 78 meters to 131 meters. Bagian Selat Malaka adalah perairan yang strategis bagi Indonesia karena menjadi jalur pelayaran internasional yang menghubungkan Asia Timur dengan Timur Tengah dan Eropa. Selain itu, Selat Malaka juga memiliki potensi sumber daya alam yang besar, seperti minyak dan gas bumi serta ikan dan hasil laut lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis Lapisan Termoklin di Perairan Selat Malaka berdasarkan Data Marine Copernicus tahun 2020 dengan kedalaman sampai 1000 meter. Data Temperatur diolah dan dianalisis menggunakan software ODV 5.5.2. Hasil pengolahan Data Temperatur Marine Copernicus tahun 2020 di Perairan Selat Malaka dengan kedalaman mencapai 1000 meter dengan batas termoklin setiap musim dimana pada Musim barat batas termoklin berada pada kedalaman antara 11 meter sampai dengan 131 meter, Musim Peralihan I batas termoklin berada pada kedalaman antara 22 meter sampai dengan 131 meter, Musim Timur batas termoklin berada peda kedalaman antara 56 meter sampai dengan 156 meter dan Musim Peralihan II batas termoklin berada pada kedalaman antara 78 meter sampai dengan 131 meter.

show abstract

“…Angin monsun merupakan pemegang peran utama pada variabilitas iklim di wilayah Indonesia. Pada monsun barat suhu air laut lebih panas dari monsun timur [10][11] [12].Meski demikian pergeseran waktu awal musim dan atau besaran temperatur dipengaruhi juga oleh fenomena antar tahunan dan antar puluh tahunan seperti ENSO dan PDO.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Suhu Permukaan Dan Kandungan Panas Laut Perairan Indonesia Dalam Satu Abad Terakhir

Putri

2022

JMG

View full text Add to dashboard Cite

Tren historis kenaikan suhu permukaan laut (SPL) telah terjadi sejak revolusi industri dunia. Secara alami, kejadian letusan gunung berapi yang dahsyat dapat mempengaruhi suhu air laut hingga kedalaman tertentu. Suhu air laut ini dapat mempengaruhi kandungan panas laut, yang berperan penting dalam mengatur kondisi iklim yang terjadi di bumi. Kandungan panas laut di Perairan Indonesia dihitung menggunakan data suhu berdasarkan data Met Office Hadley Observation "EN 4.1.1". Hasilnya adalah model numerik dan asimilasi data pengamatan, dengan resolusi ruang 1 o x 1 o dan rentang waktu bulanan dari tahun 1901-2015 (115 tahun). Kandungan panas laut dihitung di kedalaman 0-100 m dan total kedalaman perairan Indonesia. Kandungan panas laut permukaan di Indonesia dari tahun 1901-2015 mengalami kenaikan sebesar 2x10 14 J, namun sebaliknya di total kedalaman turun sebesar -2x10 14 J. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan iklim dari interaksi laut udara di permukaan laut, yang ditunjukkan pula adanya trend kenaikan SPL dalam kurun waktu 115 tahun. Pengaruh Samudra Pasifik melalui Sistem Arus Laut Indonesia diperkirakan menjadi penggerak utama kenaikan kandungan panas laut di Indonesia. Fase positif dari Pacific Decadal Oscillation (PDO) menyebabkan turunnya kandungan panas di Perairan Indonesia. Sebaliknya fase negatif PDO menyebabkan naiknya kandungan panas laut rata-rata.

show abstract

Seasonal Characteristics of Sea Surface Temperature and Sea Surface Currents in the Strait of Malacca and Andaman Sea

Cited by 17 publications

References 0 publications

Physical Properties of Seawater in Malacca Strait (Southeast Asia) during Monsoon Seasons

Physical Properties of Seawater in Malacca Strait (Southeast Asia) during Monsoon Seasons

Analisa Lapisan Termoklin Musiman Di Perairan Indonesia (Studi Kasus Selat Malaka)

Suhu Permukaan Dan Kandungan Panas Laut Perairan Indonesia Dalam Satu Abad Terakhir

Contact Info

Product

Resources

About