2018
DOI: 10.15294/biosaintifika.v10i1.13956
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Screening Endophytes of Neem Leaf that Potential Anti-Anthrax through Tests of Anti Staphylococcus Aureus

Abstract: Anthrax is a deadly disease caused by Bacillus antracis that damages the lymphatic and vascular systems of animals and humans. Anthrax prevention in Indonesia has been done but has many shortcomings among them is a lot of dead animal raises after vaccination and relatively expensive. The azadirachtin bioactive compound produced by neem endophytic microbes is known to inhibit the growth of B. anthracis bacteria, thus potentially as an anti-anthrax agent. Other bacteria that have the same pathogens as B. antrach… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2019
2019
2020
2020

Publication Types

Select...
2

Relationship

1
1

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 9 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Bakteri Bacillus antrachis dapat membentuk spora. B. anthracis dikenal sebagai bakteri yang mempunyai ciri-ciri spesifik, yang meliputi memiliki bentuk seperti batang, bersifat gram positif, memiliki ukuran (1-1,5) sm X (3-5) pm, non-motil, non-hemolitik, membentuk spora, dapat membentuk kapsul dan menghasilkan toksin [14]. Spora bakteri ini akan terbentuk jika terekspos oksigen.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Bakteri Bacillus antrachis dapat membentuk spora. B. anthracis dikenal sebagai bakteri yang mempunyai ciri-ciri spesifik, yang meliputi memiliki bentuk seperti batang, bersifat gram positif, memiliki ukuran (1-1,5) sm X (3-5) pm, non-motil, non-hemolitik, membentuk spora, dapat membentuk kapsul dan menghasilkan toksin [14]. Spora bakteri ini akan terbentuk jika terekspos oksigen.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Spora dapat menagalami germinasi, multiplikasi dan resporulasi kembali di luar tubuh hewan jika kondisinya memungkinkan, seperti dapat tumbuh dengan baik pada kisaran temperatur 8-45°C, pH antara 5-9, kelembaban di atas 95% dan adanya nutrisi yang cukup [4,5]. Hal ini sesuai dengan pernyataan [14] yang menyatakan bahwa Bacillus anthracis juga membentuk spora sebagai bentuk resting cells. Pembentukan spora akan terjadi apabila nutrisi esensial yang diperlukan tidak memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan, prosesnya disebut sporulasi.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation