Sapi potong adalah salah satu jenis hewan ternak yang dikembangkan secara kontinu untuk memenuhi kebutuhan daging yang merupakan sumber protein hewani masyarakat. Usaha untuk memenuhi kebutuhan daging terkadang mengalami kendala berkaitan dengan munculnya gangguan kesehatan berupa anthrax yang disebabkan oleh Bacillus anthracis. Jenis bakteri ini jika tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan kematian pada hewan ternak, menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi, dan mengancam keselamatan manusia. Untuk mewaspadai penyakit anthrax di Indonesia, khususnya di wilayah Surakarta dikembangkan cara pengendalian penyakit yang efektif, diagnosis cepat, dan akurat dengan metode identifikasi agen dan uji serologi. Metode ini dapat mendeteksi keberadaan Bacillu anthrax secara cepat dan akurat sehingga tingkat kematian sapi dapat ditekan, kualitas kesehatan sapi menjadi lebih baik, dan keamanan pangan bagi konsumen dapat terjaga. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi agen dan indikasi serologi yang berkaitan dengan keberadaan bakteri anthrax pada sampel darah sapi dengan pembuatan preparat apus darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi-sapi yang ada di wilayah Surakarta dinyatakan negatif dari bakteri anthrax. Kesimpulan penelitian ini adalah sampel darah sapi bersifat negatif yang artinya tidak ditemukan Bacillus antrachis pada darah sapi. Sapi-sapi yang berada di wilayah Surakarta terbebas dari Bacillus antrachis, yang berarti berstatus sehat dan aman dikonsumsi oleh masyarakat.