Safety Culture and Resilience in a Petrochemical Industry

Abstract

Background: Safety has affected the productivity of many industries, including the nuclear power, oil and gas, and railway industry. Resilience engineering is a new field in safety science. This study investigated the dimensions that contribute to safety culture and resilience and their relevance in petrochemical industry.
 Methods:This is a descriptive-analytical study. At first, a questionnaire was used to assess the level of safety culture in twelve dimensions. Then, a six-factor resilience engineering questionnaire was administered. Data were analyzed in SPSS 19 and EXCEL software programs using statistical tests such as the correlation coefficient.
 Results:The mean safety culture score was 290(43.2). The lowest score was related to the training indicator and incident and near-miss reports. The mean score of the resilience index was 201.5(25). The lowest score was related to the learning and reporting culture index. There was a significant correlation between the safety culture score and resilience engineering score (P=0.003). The results also showed that the score of safety culture and resilience increased with age and experience.
 Conclusion: Safety culture and resilience are correlated directly, implying that individuals and organizations can become more resilient by increasing levels of safety culture.

Analisis Pengaruh Dimensi Safety Culture Terhadap Safety Culture Di Industri Petrokimia

“…Dan kecelakaan di instalasi petrokimia sendiri mewakili sekitar 17% dari jumlah total kecelakaan di industri, yang merupakan sektor terpenting kedua di instalasi industri setelah bahan kimia umum dengan 32% dimana sekitar 40% kecelakaan tersebut diakibatkan oleh faktor manusia (Nivolianitou et al, 2006). Keselamatan sendiri merupakan prinsip organisasi yang paling mendasar di mana manajemen memainkan peran penting, terutama dalam proses produksi yang sangat kompleks dan luas yang dianggap sebagai industri kritis seperti industri petrokimia (Parvin Sepehr, Adel Sepehr, Razieh Rezaee, 2016). Maka dari itu kecelakaan besar seperti kebakaran, ledakan dan pelepasan bahan kimia beracun di industri petrokimia itu sendiri haruslah dihindari untuk menghindari fatalitas atau kematian terhadap pekerja dan masyarakat sekitar, polusi lingkungan dan kerusakan aset perusahaan secara permanen.…”

“…Safety culture atau budaya keselamatan sendiri memiliki definisi suatu praktik kolektif organisasi dan karakteristik grup dan organisasi itu sendiri (Filho et al, 2010). Budaya keselamatan meliputi penerapan nilai-nilai keselamatan, sikap efektif, bermanfaat dan aman, penciptaan lingkungan kerja yang sehat dan aman, dan penerapan sistem hukum dan metode manajemen (Parvin Sepehr, Adel Sepehr, Razieh Rezaee, 2016). Dan terdapat beberapa konsensus jika budaya keselamatan membentuk kerangka kerja dalam organisasi yang menetapkan perilaku pekerja, dan juga masih banyak definisi budaya keselamatan yang menekankan organisasi, sistemis, dan aspek individu.…”

“…Semua definisi ini serupa, namun disajikan dengan cara yang menawarkan tingkat pemikiran atau tindakan yang berbeda untuk memastikan keselamatan kerja (Kalteh et al, 2020). Budaya keselamatan juga telah dianggap sebagai indikator aktif dalam banyak literatur keselamatan dewasa ini serta merupakan metode penyelesaian krusial dan mendasar untuk menurunkan tingkat kecelakaan di industri (Parvin Sepehr, Adel Sepehr, Razieh Rezaee, 2016). Maka dari itu dibutuhkan identifikasi terkait dimensidimensi dari budaya keselamatan yang telah ada saat ini agar dapat memahami risiko kecelakaan, menurunkan risiko bahkan mencegah kecelakaan di industri petrokimia.…”

“…Komitmen manajemen merupakan dimensi yang paling signifikan dalam mempengaruhi tingkat kematangan budaya keselamatan di industri petrokimia (Çakıt et al, 2019, 2020Filhoa et al, 2013;Håvold, 2016;Kalteh et al, 2018;Parvin Sepehr, Adel Sepehr, Razieh Rezaee, 2016;Rahmanidoust et al, 2019;G. Shirali et al, 2018;G.…”

“…Komitmen manajemen terhadap keselamatan juga disebutkan dalam (Çakıt et al, 2019) dapat memediasi hubungan antara motivasi keselamatan dan kesadaran dan kompetensi karyawan dengan perilaku keselamatan sehingga hal ini akan memberikan efek positif terhadap budaya keselamatan di industri petrokimia. Komitmen manajemen juga mempengaruhi perilaku personel di industri petrokimia dimana komitmen manajemen bertipe suportif membuat para pekerja cenderung lebih bekerja secara aman (Çakıt et al, 2020;Parvin Sepehr, Adel Sepehr, Razieh Rezaee, 2016). Secara spesifik komitmen manajemen merupakan dimensi yang dapat mempengaruhi berbagai dimensi budaya keselamatan lainnya di industri petrokimia seperti perilaku risiko & keselamatan pekerja, pelatihan dan pertukaran informasi, kepatuhan, partisipasi dan keterlibatan keselamatan pekerja, dan motivasi keselamatan.…”