Rupiah vs Ringgit: Studi Kasus Penggunaan Dua Mata Uang di Pasar Perbatasan Indonesia-Malaysia

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan nilai ringgit dan rupiah dari pandangan masyarakat desa aji kuning dan jenis-jenis komoditas apa saja yang diperjual-belikan pada masyarakat serta bagaimana praktek transaksi jual-beli menggunakan ringgit dan rupiah pada masyarakat Desa Aji Kuning. Jenis dan pendekatan penelitian yang digunakan ialah deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif, dan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yakni observasi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi penelitian. Hasil penelitian bahwa dalam konteks penelitian ini, konsep nilai diterapkan untuk melihat atau membandingkan mata uang ringgit dan rupiah. setidaknya terdapat lima nilai pandangan yang ditemukan yaitu: aspek sejarah, aspek kemudahan akses, aspek komoditi, praktis, aspek keamanan. Serta komoditas yang diperjual belikan seperti barang kebutuhan primer, barang kebutuhan sekunder, barang kebutuhan tersier

Peran Literasi Keuangan Pada Pedagang Di Daerah Perbatasan Indonesia - Malaysia : Sebuah Pendekatan Theory Of Planned Behavior

“…Pemahaman literasi keuangan diterapkan melalui perilaku keuangan kepada para pedagang di daerah perbatasan, Kalimantan Barat menarik untuk dipelajari, dan memiliki tingkat kerumitan untuk diteliti (Jafar et al, 2022). Masih tidak banyak peneliti yang meneliti pentingnya perilaku keuangan dan literasi keuangan bagi kesejahteraan keuangan para pedagang di daerah perbatasan.…”

“…Nilai harga kurs yang diberikan pedagang Malaysia terhadap pedangan Indonesia tidak mengikuti perubahan kurs pada umumnya dan ini juga memberikan keuntungan bagi para pedagang Indonesia untuk membeli produk ke Malaysia. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian (Jafar et al, 2022) yang menyatakan bahwa pembelian produk di dearah Malaysia lebih mudah dan murah yang tentu menjadi bahan pertimbangan bagi pedagnag untuk berbelanja barang atau produk buatan Malaysia dengan rupiah Temuan penelitian ini juga mengindikasikan bahwa memahami perilaku pedagang di daerah perbatasan melalui pendekatan TPB sangat penting bagi literasi keuangan pedangan. Kemampuan pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan faktor yang penting.…”