Risk management of Material Laboratory, Department of Civil Engineering, Bali State Polytechnic for preparation of Occupational safety and health program

Abstract

The purpose of this study is to determine the risks and hazards in the laboratory, it is necessary to identify hazards, risk assessment and risk control. Laboratories are often found in research and development institutions, service companies, industry and universities. The material laboratory is a place to carry out student practicum activities and conduct research which has a source of danger that can cause work accidents such as chemical explosion, fire, poisoning and ext. Work accidents can be avoided by improving the quality of Occupational Safety and Health (OSH) which is related to the process of doing work safely and working conditions that are safe and comfortable. One effort that can help is to identify hazards and risk assessments so that effective control efforts can be made to increase work productivity and reduce work accidents. Hazard identification is a process that can be carried out to identify all situations or events that have the potential to cause work-related accidents and diseases that may arise in the workplace [1]. Carry out hazard identification to answer the question of what potential hazards can occur or befall the company organization and how it can occur. Hazard identification is the first step in developing OSH risk management and a systematic effort to understand the existence of organizational hazards and is the foundation of an accident prevention and risk control program [2].

Analisis Safety Culture di CV. Jaya Tehnik dengan Metode Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA)

“…Salah satu upaya yang dapat membantu adalah dengan identifikasi kecelakaan dan penilaian resiko sehingga dapat dilakukan upaya pengendalian untuk mengurangi kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas kerja yang efektif. Untuk mengidentifikasi semua kejadian atau situasi yang berpotensi menimbulkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja yang timbul di tempat kerja dapat dilakukan identifikasi bahaya (Pertiwi et al, 2021). Kecelakaan kerja dapat dihindari dengan mengetahui dan mengenali potensi bahaya dan risiko lingkungan kerja maka tindakan pengendalian dapat dilaksanakan (Salmah, 2017).…”

“…Salah satu upaya yang dapat membantu adalah dengan mengidentifikasi bahaya dan penilaian risiko sehingga dapat dilakukan upaya pengendalian yang efektif untuk meningkatkan produktivitas kerja dan mengurangi kecelakaan kerja. Identifikasi bahaya adalah suatu proses yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi semua situasi atau kejadian yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin timbul di tempat kerja (Pertiwi et al, 2021).…”

“…Menurut Pertiwi et al (2021), dalam memulai pelaksanaan K3 perencanaan yang baik dimulai dengan mengidentifikasi bahaya, menilai dan melakukan pengendalian risiko. Hazard Identification Risk Assessment (HIRA) adalah metode untuk menentukan dan menyediakan bahaya berdasarkan probabilitas, frekuensi dan tingkat keparahan dan mengevaluasi konsekuensi yang merugikan, termasuk potensi kerugian dan cedera (Falakh & Setiani, 2018).…”

“…Metode ini, memudahkan untuk mengeksplorasi bahaya pada setiap langkah pekerjaan konstruksi (Yoga et al, 2019). Metode HIRA merupakan alat yang digunakan guna mengurangi tingkat risiko bahaya kerja, yang terdiri dari 3 tahap yaitu: 1) Hazard Identification (Idenifikasi Bahaya) Pertiwi et al (2021), mengatakan bahwa hazard identification yang dilakukan harus mempertimbangkan faktor-faktor dari bahaya adalah sebagai berikut:…”

“…Penilaian risiko mencakup dua tahap proses, yaitu analisis risiko dan evaluasi risiko. Kedua tahapan ini menjadi sangat penting karena akan menentukan langkah dan strategi dalam pengendalian risiko (Pertiwi et al, 2021).…”