Pendahuluan: Resorpsi akar apikal eksternal merupakan salah satu efek iatrogenik yang tidak diinginkan. Resorpsi ini merupakan kerusakan non infeksius dan asimtomatik dimana terjadi pemendekan apikal akar gigi karena kehilangan permanen sementum dan atau dentin. Etiologi kondisi ini bersifat multifaktorial, merupakan kombinasi dari variabilitas biologi individu dan faktor mekanis perawatan, salah satunya adalah tindakan ekstraksi. Tujuan penelitian menganalisis resorpsi akar apikal eksternal pada gigi insisif rahang atas sesudah perawatan ortodonti kasus ekstraksi dan non ekstraksi maloklusi dentoskeletal kelas I. Metode: Jenis penelitian deskriptif analitik komparatif. Sampel penelitian adalah radiografi panoramik pasien sebelum dan sesudah perawatan ortodonti sebanyak 52 sampel, dibagi dalam kelompok kasus ekstraksi 20 sampel dan non ekstraksi 32 sampel. Resorpsi akar apikal eksternal diukur dari selisih rasio panjang akar mahkota gigi insisif rahang atas sebelum dan sesudah perawatan ortodonti menggunakan software ImageJ. Analisis data diuji dengan t-test. Hasil: Perubahan rasio panjang akar mahkota gigi insisif rahang atas sesudah perawatan ortodonti pada kelompok ekstraksi maupun non ekstraksi menunjukkan perbedaan yang bermakna (p-value < 0,05). Perbedaan selisih rasio panjang akar mahkota gigi insisif rahang atas antara kelompok ekstraksi dan non ekstraksi, sebelum dan sesudah perawatan ortodonti menunjukkan hasil yang tidak bermakna (p-value > 0,05). Simpulan: Terdapat perbedaan resorpsi akar apikal eksternal pada gigi insisif rahang atas baik pada kasus non ekstraksi maupun ekstraksi. Tidak terdapat perbedaan resorpsi akar apikal eksternal gigi insisif rahang atas sesudah perawatan ortodonti di antara kasus ekstraksi dan non ekstraksi maloklusi dentoskeletal kelas I.