Revolusi Industri Keempat: Akhir dari Buruh di Seluruh Dunia

Abstract

Perkembangan robotika dan kecerdasan buatan memicu Revolusi Industri Keempat yang menggeser tatanan sosial dan hubungan interpersonal. Di sekolah, dunia kerja, bahkan di dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat lepas dari teknologi. Pemakaian gawai menjadi umum, bahkan cenderung didorong agar tidak tertinggal dengan informasi yang terus muncul. Negara dan individu sama-sama mencari cara untuk tetap relevan di dunia yang semakin menghilangkan sekat-sekat dan serba instan serta otomatis. Pada 2016, World Economic Forum (WEF) mencanangkan istilah Revolusi Industri Keempat untuk menandai perubahan besar-besaran dalam cara manusia hidup. Bentuk komunikasi dan interaksi sosial mulai banyak dibantu oleh alat, seperti smartphone dan proyektor. Di tengah integrasi robot dan kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari, buruh kasar mengalami dampak signifikan. Kelas buruh harus mampu mengembangkan kreativitas dan komunikasi manusia (human communication) agar tidak tergerus arus perubahan Revolusi Industri Keempat. Tidak ada aktor yang benar-benar siap dengan Revolusi Industri Keempat. Peningkatan kemampuan manusia merupakan tugas individu dan masyrakat agar dapat bertahan dan berkembang di dunia yang berubah.

The Implications of Utilizing Artificial Intelligence-Based Parenting Technology on Children's Mental Health: A Literature Review

“…The influence of AI on child development In the rapid and drastic development of technology, AI technology, also known as machine learning or supercomputer, can change human interactions 31,32 . Such as communication interaction patterns between friends, neighbors, teachers, and students, to communication patterns between parents and their children.…”

The Dominan Concept of Corporate Social Responsibility Projects Based on Bibliometric Analysis: Improving Quality or Stagnation?

“…So it can be concluded that articles related to CSR are still very minimal. Various scholars who discuss articles related to CSR also tend to explore the economic conditions of the community after CSR, knowledge conditions, environmental conditions, to the relationship between companies and society (Akhyadi et al, 2019;Alam et al, 2019;Boone et al, 2019;Mehahad & Bounar, 2020). However, the use of bibliometric analysis methods which are still rarely found makes the writing of this article a significant difference with other articles related to Corporate Social Responsibility.…”

“…This important fact causes people to lose their jobs, declining incomes, and economic instability. The transformation of technology development resulted in workers being replaced by the sophistication of a technological tool or innovation that is considered more effective and efficient (Alam et al, 2019;Industri et al, 2018;Yolanda, 2019). Studies McKinsey & Company says that in Indonesia about 23 million jobs lost due to the irreplaceable role of digital technology in comparison to 10 million jobs that did not previously exist in Indonesia, has come with the packaging digital and utilization of Artificial Intelligence, so as to reduce the use of human labor (McKinsey & Company, 2019).…”

Peningkatan literasi dan keahlian perbankan pada masyarakat pra kerja melalui simulasi mini bank dan praktik hitung uang 3 jari

“…Oleh sebab itu, kemajuan teknologi di dunia perbankan harus dapat diimbangi oleh sumber daya yang memiliki kemampuan yang handal dari segi pengetahuan maupun keahlian (Alam et al, 2019). Hal ini dikarenakan untuk menciptakan kepuasan dan retensi nasabah bank masih diperlukan peranan manusia dalam meningkatkan layanan maupun produk perbankan (Akbar, 2014).…”