Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menangkal radikal bebas dan mencegah terjadinya kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas merupakan suatu molekul yang tidak stabil dan bersifat reaktif, terbentuk dari elektron yang tidak berpasangan sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Untuk melindungi kulit tubuh dari radikal bebas dapat diatasi dengan cara menggunakan suatu senyawa antioksidan. Salah satunya yaitu daun kedondong yang mengandung senyawa polifenol diketahui memiliki aktivitas antibakteri serta antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk melakukan skrining fitokimia dan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun kedondong dengan metode DPPH. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental, dimana sampel yang digunakan adalah daun kedondong. Tahapan penelitian meliputi penyiapan sampel, identifikasi tumbuhan, pembuatan simplisia, skrining fitokimia pada ekstrak dan simplisia daun kedondong selanjutnya dilakukan uji aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol daun kedondong dengan menggunakan metode DPPH (1,1- diphenyl -2-picrylhydrazil) pada panjang gelombang maksimum 516 nm, sebagai kontrol positifnya digunakan vitamin C. Hasil penelitian pada skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kedondong mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu tannin, saponin, alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, dan glikosida. Dan pada pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun kedondong ini menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 44,855 μg/ml. dan pada vitamin C memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat dengan nilai IC50 4,44 μg/ml.