Kualitas mekanis kain tenun dapat diidentifikasi antara lain dari kekuatan tarik kain dan kekuatan sobek kain dengan fungsi obyektif Larger the Better (LTB). Upaya untuk meningkatkan kualitas kain tenun dapat dilakukan melalui eksperimen dengan mengendalikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya yaitu tetal benang lusi (A), tetal benang pakan (B), kehalusan benang lusi (C), kehalusan benang pakan (D), twist benang lusi (E), twist benang pakan (F), panjang staple serat sisal G). Kombinasi level faktor yang menghasilkan kualitas kain yang optimal diperoleh pada kombinasi level faktor A2, B2, C1, D1, E1, F2, dan G1, yang berarti sistem bekerja pada tetal benang lusi 62 helai/inchi, tetal benang pakan 58 helai/inchi, kehalusan benang lusi 30 Ne1, kehalusan benang pakan 30/2 Ne1, twist benang lusi 20 twist/inchi, twist benang pakan 24 twist/inchi dan panjang staple serat sisal 50 cm. Kombinasi ini mampu menaikkan kekuatan tarik kain sebesar 240,00 N (naik 28,34%) dan kekuatan sobek kain sebesar 20,150 N(naik 31,91%) terhadap kondisi awal. Kombinasi level faktor optimal tidak sensitif terhadap perubahan bobot atribut kualitas tetapi sensitif terhadap perubahan biaya utilitas produk