Response of Laying Quail to a Diet Enriched with Cocoa Pods Fermented by Pleurotus ostreatus.

Abstract

Improving the quality of cocoa pods through fermentation with Pleurotus ostreatus reduced its crude fiber content, especially for lignin and cellulose. Fermentation of cocoa pods product increased their utilization in poultry diet. An experiment was conducted to determine the effect of feeding cocoa pods waste fermented by Pleurotus ostreatus on the laying performance and egg quality of quail. This experiment employed completely randomized design with five dietary treatments: 0%, 5%, 10%, 15% and 20% cocoa pods fermented by Pleurotus ostreatus in the diets and four replications. 200 laying quail (7 weeks of age) were randomly allocated into 5 treatments (10 birds per treatment) and 4 replications. Diets included iso nitrogen 20% and iso metabolism energy 2800 kcal/kg. The results of the experiment indicated that feed intake, hen-day egg production, egg weight, egg mass production, and feed conversion were not affected but egg cholesterol was affected by increasing cocoa pods fermented products in the diet. In this experiment, a diet which utilized 15% cocoa pods fermented using Pleurotus ostreatus maintained the laying performance of quail and reduced egg yolk cholesterol (20.30%).

Performa Produksi Ayam Ras Petelur yang Diberi Azolla microphylla Terfermentasi dengan Lentinus edodes dalam Ransum

“…Konsumsi ransum ayam ras petelur (umur 48-53 minggu) yang mengkonsumsi 25% AMF adalah 105,28 g/ekor/hari. Hasil yang diperoleh lebih rendah dari konsumsi ransum ayam ras petelur umur 52-56 minggu yang didapatkan oleh Nuraini et al (2020) yaitu 116,99 g/ekor/hari (Tabel 4).…”

“…Produksi telur harian ayam ras (umur 48-53 minggu) yang mengkonsumsi 25% AMF adalah 85,63%. Hasil ini lebih tinggi dari produksi telur harian ayam ras petelur umur 52-56 minggu yang didapatkan oleh Nuraini, et al (2020) yaitu 76,83% g/ekor/ hari (Tabel 4). Berdasarkan hasil analisis statistik penggunaan Azolla microphylla yang terfermentasi dengan Lentinus edodes berpengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap produksi telur harian ayam ras.…”

“…Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan AMF sampai 25% memberikan pengaruh yang baik terhadap produksi massa telur walaupun terjadi pengurangan 100% konsentrat. Hasil ini lebih tinggi dari produksi massa telur ayam ras yang didapatkan oleh Nuraini, et al (2020) bahwa produksi massa telur ayam ras umur 52-56 minggu adalah 46,26 g/ekor/hari. Berdasarkan hasil analisis ragam penggunaan produk Azolla microphylla yang difermentasi dengan Lentinus edodes memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap produksi massa telur ayam ras.…”