2019
DOI: 10.24198/soilrens.v16i2.20856
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai terhadap Aplikasi Pupuk Cair Organik dengan NPK pada Inceptisol Jatinangor

Abstract: This study aimed to determine the effect of the application of liquid organic fertilizer (PCO) accompanied with Nitrogen-Phosphate-Pottasium (NPK) fertilizer towards the growth and yield of chili plants on Jatinangor Inceptisol. The study was conducted from September 2017 until January 2018 in the experimental field and

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Kesuburan tanah yang rendah dapat menyebabkan produktivitas cabai yang rendah. Pertumbuhan dapat ditingkatkan dengan menggunakan pupuk NPK (Solihin et al, 2018).…”
Section: Sistem Monitoring Pada Tanaman Cabaiunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kesuburan tanah yang rendah dapat menyebabkan produktivitas cabai yang rendah. Pertumbuhan dapat ditingkatkan dengan menggunakan pupuk NPK (Solihin et al, 2018).…”
Section: Sistem Monitoring Pada Tanaman Cabaiunclassified
“…Pengaruh pertumbuhan tanaman cabai terhadap pemberian pupuk NPK telah diteliti oleh (Solihin et al, 2018)…”
Section: Sistem Monitoring Pada Tanaman Cabaiunclassified
“…Pemberian pupuk NPK belum mampu meningkatkan pertumbuhan dan frekuensi panen tanaman cabai merah secara terapung. Hal lain yang mungkin dapat dilakukan yaitu dengan mengkombinasikan pupuk NPK dengan bahan lain seperti pupuk organik cair (Solihin et al, 2018). Tinggi tanaman pada sistem terapung berkisar antara 14,02 -39,50 cm, sedangkan yang tidak terapung berkisar antara 22,06 -68,28 cm (Gambar 1).…”
Section: Frekuensi Panenunclassified
“…Salah satu aspek yang paling kritis dari tantangan ini adalah manajemen sampah yang berkelanjutan (Fadilla & Kriswibowo, 2022;Malihah, 2022;Nursabrina et al, 2021). Meskipun pertumbuhan ekonomi memberikan kontribusi positif, namun dampak negatifnya terhadap lingkungan harus dikelola secara bijaksana (Bangun Mulia, 2021;Damanik, 2023;Solihin & Sudirja, 2007). Degradasi lingkungan menjadi indikator utama dalam mengurangi keberlanjutan dan menyebabkan sejumlah tantangan yang dihadapi oleh umat manusia, seperti perubahan iklim, kelangkaan air, ketidaksetaraan, dan kelaparan (Zulham et al, 2021).…”
unclassified