Respon Kunir Putih (Kaempferia rotunda) terhadap Pemberian IBA dan BAP pada Kultur In Vitro

Abstract

<p><em>Kaempferia rotunda </em>that long ago been used to treat gastrointestinal disorders and also treat cancer, has<em> </em>promising opportunities to cultivate. There are several obstacles in cultivation today. Plant propagation by <em>in</em> <em>vitro </em>can be one solution.<em> </em>Basic media and plant growth promoting substance usage is an important factor which<em> </em>has to be concerned. Research aiming to produce high quality seed and in large numbers. Research has been carried out in Tissue Culture Laboratory, Agriculture Faculty, Sebelas Maret University, Surakarta, during July 2014 to August 2015. This research was used MS (Murashige and Skoog) media with combination treatment of each IBA and BAP concentration of 0, 1, 2, 3, and 4 ppm. The number of shoots that appear on the explant is the main observation variables. The results showed IBA and BAP are likely to affect the appearance of buds as much as 2 pieces in each explant at 0 ppm IBA treatment.</p>

The Effect of Concentration and Time Interval of Kinetin Application on The Growth of Daun Duduk (Desmodium triquetrum L.) Seeds

“…The indirect effect of kinetin was thought to be due to inaccurate kinetin concentrations. Yunus et al (14) stated that several factors could determine the success of the application of growth regulators, including the concentration used, the method of administration, the time of administration and the combination of growth regulators used.…”

“…Likewise, if the biomass of a plant is low, it indicates an obstacle in the plant's metabolic process. Yunus et al (14) said that growth regulators used in the right concentration could increase yield, whereas they can inhibit growth, poison, and even kill the plant at high concentrations.…”

Multiplikasi tunas kunyit putih (Kaempferia rotunda L.) pada jenis dan konsentrasi sitokinin secara in vitro

“…Solusi untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan perbanyakan tanaman menggunakan kultur jaringan. Saat ini belum terdapat studi mengenai peningkatan pertumbuhan tunas dengan sitokinin tunggal yang mampu menghasilkan bibit dalam jumlah yang banyak, waktu yang relatif singkat, tidak memerlukan tempat yang luas, perbanyakan dapat dilakukan tanpa bergantung pada musim, dan menghasilkan bibit yang lebih sehat (Yunus et al, 2016). Selain itu, kebutuhan bibit akan selalu tersedia sepanjang musim dan dapat menghindari patogen virus, bakteri, dan jamur yang terbawa dari tanaman induk (Quiroz et al, 2017).…”

“…Keberhasilan kultur jaringan sangat dipengaruhi oleh penggunaan media dasar dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang ditambahkan pada media kultur. Penambahan ZPT berfungsi untuk merangsang pertumbuhan eksplan yang dikulturkan dari sel, jaringan ataupun organ (Yunus et al, 2016). Pemilihan ZPT yang tepat bergantung pada arah pertumbuhan jaringan tanaman yang diinginkan.…”

“…Eksplan yang bertunas merupakan tanda adanya pertumbuhan sel yang mampu menghasilkan organ baru dan tumbuh dengan baik. Salah satu indikator untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan eksplan dalam budidaya in vitro adalah saat munculnya tunas (Yunus et al, 2016). Hasil penelitian Pierik (Kasilingam et al, 2018) menyatakan bahwa penambahan sitokinin tunggal terutama BAP dalam kultur tunas jahe dapat mempercepat multiplikasi tunas aksilar yang optimal karena penambahan sitokinin menghasilkan jumlah tunas tertinggi dengan pertumbuhan yang cepat.…”