Keterbatasan pendengaran pada anak tunarungu berdampak pada perkembangan bahasa dan bicara mereka. Mereka cenderung mengalami keterlambatan dalam memperoleh dan mengembangkan keterampilan Bahasa terutama dalam hal pengucapan konsonan yang melibatkan bibir dan lidah termasuk konsonan bilabial /P,B,M/. Mereka membutuhkan bantuan visual, seperti menggunakan gambar atau media flashcard, untuk membantu memahami dan mengenali posisi bibir yang benar seperti flashcard. Dengan melihat gambar benda yang pada flashcard, anak tunarungu dapat memperoleh panduan visual yang membantu mereka dalam menghasilkan suara yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pengucapan konsonan bilabial /P,B,M/ pada Kelompok B TK Tunarungu Sushrusa, Denpasar Barat yang melibatkan 7 partisipan. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre-post dalam jangka waktu 2 bulan. Intervensi ini dilakukan sebanyak 4 kali, selanjutnya peneliti menilai tingkat kejelasan dan akurasi pengucapan anak tunarungu berdasarkan suara yang dihasilkan pada masing-masing sesi intervensi. Analisis data menggunakan teknik deskriptif dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test untuk melihat perubahan dalam pengucapan konsonan bilabial setelah intervensi menggunakan media flashcard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media flashcard efektif dalam meningkatkan kemampuan pengucapan konsonan bilabial /P,B,M/ pada anak tunarungu sebesar 58%. Kategori kemampuan pengucapan konsonan anak tunarungu setelah menggunakan media flashcard meningkat menjadi instruction level dan independent level.