2021
DOI: 10.13057/biodiv/d220644
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Reproduction performance, morphometric and structure population of Kuntu buffalo (Bubalis bubalis Merr) in Kampar District, Riau, Indonesia

Abstract: Abstract. Yendraliza, Rodiallah M, Zumarni, Elfawati, Hidayati, Kusnadi. 2021. Reproduction performance, morphometric and structure population of Kuntu buffalo (Bubalis bubalis Merr) in Kampar District, Riau, Indonesia. Biodiversitas 22: 3370-3377. Kuntu buffalo is one of the germplasm of Riau Province. This study aimed was to determine reproduction performance, potential output, population dynamics, and morphometrics of Kuntu buffalo in Kampar Kiri, Indonesia. The research was conducted in July-October 2019 w… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 25 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Efisiensi reproduksi kerbau pada Desa Pulau Lanting terbilang rendah yaitu sebesar 70,22%, berbeda dengan kerbau yang terdapat pada Kampar, Riau yang memiliki efisiensi reproduksi yang lebih tinggi yaitu 96,22% [19]. Rendahnya nilai efisiensi reproduksi pada Desa Pulau Lanting salah satunya disebabkan oleh terlambatnya umur kawin pertama yang kemudian akan berdampak terhadap sifat-sifat reproduksi lainya, hal ini kemudian akan menyebabkan rendahnya nilai paritas meskipun kerbau telah berumur hingga 84 bulan.…”
Section: Masa Kosong Atau Days Open Kerbau DI Desa Pulauunclassified
“…Efisiensi reproduksi kerbau pada Desa Pulau Lanting terbilang rendah yaitu sebesar 70,22%, berbeda dengan kerbau yang terdapat pada Kampar, Riau yang memiliki efisiensi reproduksi yang lebih tinggi yaitu 96,22% [19]. Rendahnya nilai efisiensi reproduksi pada Desa Pulau Lanting salah satunya disebabkan oleh terlambatnya umur kawin pertama yang kemudian akan berdampak terhadap sifat-sifat reproduksi lainya, hal ini kemudian akan menyebabkan rendahnya nilai paritas meskipun kerbau telah berumur hingga 84 bulan.…”
Section: Masa Kosong Atau Days Open Kerbau DI Desa Pulauunclassified
“…Indonesia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu manajemen pemeliharaan yang masih tradisional, berternak kerbau merupakan usaha sampingan, kekurangan pakan di musim kemarau, dan berkurangnya lahan penggembalaan (Warriach et al, 2015), serta keragaman reproduksi yang masih rendah. Kinerja reproduksi kerbau di beberapa daerah di Indonesia sudah pernah dilaporkan, seperti kerbau Kuntu di Kampar, Riau, yang dilaporkan oleh Yendraliza et al (2021). Kerbau Kuntu memiliki umur pertama kali dikawinkan yaitu 2,5 tahun, umur pertama melahirkan 54 bulan, lama kebuntingan 10,5 bulan dan jarak beranak 15,3 bulan.…”
Section: Kinerja Reproduksi Ternak Kerbau DIunclassified
“…The buffalo population shows a declining trend from 2017 (34,542 heads) to 2019 (23,677 heads) [1]. Shortage of males in the field is the cause of the decline in the population of buffalo [2]. Insemination artificial is one of the anticipations to overcome the shortage of males.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%