2018
DOI: 10.17510/paradigma.v8i2.220
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Representasi Sipil-Militer Dan Konstruksi Maskulinitas Pada Film Jenderal Soedirman (2015)

Abstract: <p><em>Jenderal Soedirman</em> (2015) is a historical film that reveals the story of General Soedirman during the guerrilla war to maintain the Indonesia’s independence. The film was sponsored directly by the army (Kartika Eka Paksi Foundation and TNI) and involved the army in its making process. Therefore, the historical representation of this film is a history from the army’s point of view. Referring to Gramsci, a film can be seen as a hegemonic apparatus that contributes to the process of … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
2
0

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 1 publication
0
2
0
Order By: Relevance
“…Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti mendokumentasikan kejadian-kejadian penting dengan cara mencatat dan mengamati dengan cara menonton film Ngeri-Ngeri Sedap secara berulang-ulang. Dengan menggunakan metode ini, peneliti mencoba mengevaluasi setiap representasi yang ada di dalam film, baik dari segi cerita maupun gaya yang hadir, dan kemudian mencari pola atau model yang menggambarkan bagaimana polapola tersebut berhubungan dengan gagasan sosial budaya yang mereka pegang teguh (Budiman & Sofianto, 2018). Menyeleksi data, mengarakterisasi data dengan menggali makna dari cuplikan film, mencermati dan menginvestigasi isi atau pesan dalam film, dan menyelesaikan langkah terakhir, yaitu menarik kesimpulan merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam teknik analisis data.…”
Section: B Metodeunclassified
“…Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti mendokumentasikan kejadian-kejadian penting dengan cara mencatat dan mengamati dengan cara menonton film Ngeri-Ngeri Sedap secara berulang-ulang. Dengan menggunakan metode ini, peneliti mencoba mengevaluasi setiap representasi yang ada di dalam film, baik dari segi cerita maupun gaya yang hadir, dan kemudian mencari pola atau model yang menggambarkan bagaimana polapola tersebut berhubungan dengan gagasan sosial budaya yang mereka pegang teguh (Budiman & Sofianto, 2018). Menyeleksi data, mengarakterisasi data dengan menggali makna dari cuplikan film, mencermati dan menginvestigasi isi atau pesan dalam film, dan menyelesaikan langkah terakhir, yaitu menarik kesimpulan merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam teknik analisis data.…”
Section: B Metodeunclassified
“…For instance, the film that represents how a radical group operates and recruits its members can challenge the way we perceive radical groups' ideologies and many other assumptions about radical groups. In addition, films also function as a means of entertainment, criticism, propaganda, politics, advertising, and education (Nasir et al, 2019), as we can see in the film Jenderal Soedirman (2015) which presents and constructs identity politics of the General and promoting the military power in civil-military relation (Budiman & Sofianto, 2018).…”
Section: Review Of Literaturementioning
confidence: 99%
“…Penelitian ini merupakan riset yang dilaksanakan untuk melihat film dari prespektif sosial dan ideologis. Dengan menggunakan pendekatan tersebut, peneliti berupaya untuk menganalisis segala hal yang direpresentasikan dalam film, baik dari segi gaya yang ada ataupun naratif dalam film, selanjutnya adalah mencari desain ataupun model hubungannya dengan konsep sosial-budaya yang diyakini oleh peneliti (Budiman dan Sofianto 2018).…”
Section: Metodeunclassified