2020
DOI: 10.21580/jsw.2020.4.2.5878
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Representasi Identitas Muslimah Modern “Jilbab Traveler” dalam Novel Karya Asma Nadia

Abstract: Following the fall of the New Order era, which encouraged media development and openness, Islam was positioned as a dominant identity in public spaces. Asma Nadia is one of the actors who is become one part of those phenomena. Her works in novels, films and soap operas have succeeded in combining modern elements with Islamic symbols and values. The theme of Jilbab traveler is one example. Applying text analysis focusing on three works of Asma Nadia’s novels, namely The Jilbab Traveler; Assalamualaikum Beijing;… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
3
0
4

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

1
3

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
4
Order By: Relevance
“…Dua penelitian ini memfokuskan pada cara perempuan Islam atau muslimah dalam menghadapi wacana tentang kebebasaan dan pandangan negatif atas posisinya. Sementara itu, penelitian yang setopik dilakukan oleh Putri yang mempersoalkan cara perempuan muslimah dan mempertahankan identitas keislamannya melalui simbol jilbab (Putri 2020).…”
Section: Abstrakunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Dua penelitian ini memfokuskan pada cara perempuan Islam atau muslimah dalam menghadapi wacana tentang kebebasaan dan pandangan negatif atas posisinya. Sementara itu, penelitian yang setopik dilakukan oleh Putri yang mempersoalkan cara perempuan muslimah dan mempertahankan identitas keislamannya melalui simbol jilbab (Putri 2020).…”
Section: Abstrakunclassified
“…Beberapa contoh dari penelitian tersebut memberikan bukti bahwa persoalan Islam dan perempuan pada umumnya dikaji atau dilihat dari prespektif bahwa perempuan terbelenggu oleh interpretasi ajaran Islam yang bias dan patriarkis. Namun, ada penelitian yang cenderung melihat bahwa perempuan dan Islam harus dilihat dari sudut pandang tentang keberadaan perempuan dan upayanya mencari cara untuk bermain dalam konteks arena penafsiran ajaran Islam di wilayah konteks budaya patriarkis, seperti yang dikemukakan oleh Udasmoro (2017) dan Putri (2020). Kedua penelitian tersebut melihat subjek pengarang yang mengangkat suara perempuan dalam arena yang patriarki melalui identitas jilbab dan usaha untuk tetap patuh pada ajaran agama meskipun bernegosiasi dengan keadaan tersebut.…”
Section: Abstrakunclassified
“…While the pressure of ideality in modern life is likely to tantalise, religious values are simultaneously needed to nurture the faith and ensure still being part of the devout Muslim community. To negotiate both, Asma Nadia reconstructs and reinterprets the meaning of mobility becoming a more religious journey, rather than 'a secular' one (Putri, 2020). "…juga misi mendunia dan menebar rahmat, selain mengoreksi citra muslim-muslimah."…”
Section: Mobility: Achieving Career and Taking Da'wahmentioning
confidence: 99%
“…In "Jilbab Traveller: Love Sparks in Korea" novel, for instance, she visualizes the figure of Rania, a woman wearing a veil combined with a loose t-shirt, matching jacket, jeans skirt, stylist blouse, and booth (see Figure 1). Furthermore, she also addresses one Muslim clothing brand to define the figure's characteristics as a modest and agile woman (Putri, 2020), besides presenting a fashionable impression. Confirmed by Jones (2010:622), through her analyses of some Asma Nadia's works particularly about the hijab, she concludes that Asma Nadia has generated two contrasting concerns.…”
Section: Hijab: Being Pious and Fashionable Womanmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation