Abstract:Postpartum mothers who have perineal wounds are susceptible to infection because they are not clean and will affect the length of healing of the perineum. Early mobilization is a policy to quickly guide postpartum mothers out of their beds and walk and can smooth blood flow so as to accelerate the healing of perineal wounds. Perineal wounds due to rupture or laceration are areas that are not easy to keep clean and dry. If healing of wounds is not handled properly it will cause imperfect rupture wound healing. … Show more
“…7 Faktor penyebab lain terjadinya infeksi nifas diantaranya, daya tahan tubuh yang kurang, perawatan nifas yang kurang baik, kurang gizi/ mal nutrisi, anemia, hygine yang kurang baik, serta kelelahan. 8 Setiap ibu postpartum memiliki pengetahuan dan sikap yang berbeda pada saat perawatan luka perineum. Tingkat pengetahuan ibu nifas mengacu pada pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh ibu setelah melahirkan tentang perawatan luka perineum.…”
Pendahuluan: Perawatan perineum yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada perineum. Infeksi perineum dapat menyebabkan komplikasi baik infeksi kandung kemih maupun jalan lahir.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sikap, dan gizi ibu nifas dengan percepatan penyembuhan luka perineum di Puskesmas Grogol Kotasari Tahun 2022.
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling pada seluruh 53 ibu nifas di Puskesmas Grogol Kabupaten Sukabumi dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket dan uji hipotesis dengan uji chi-square.
Hasil: Hubungan sikap dan pengetahuan ibu nifas dengan percepatan penyembuhan luka perineum diperoleh p-value ibu 0,000 < α:05 sehingga H0 diterima dan pengetahuan ibu p-value 0,012 < α:05. Hubungan nutrisi ibu nifas dengan percepatan penyembuhan luka perineum dengan nilai p-value 0,545 < α : 0,05.
Kesimpulan: Terdapat hubungan sikap dan pengetahuan ibu nifas dengan percepatan penyembuhan luka perineum dan tidak terdapat hubungan gizi ibu nifas dengan percepatan penyembuhan luka perineum di Puskesmas Grogol.
“…7 Faktor penyebab lain terjadinya infeksi nifas diantaranya, daya tahan tubuh yang kurang, perawatan nifas yang kurang baik, kurang gizi/ mal nutrisi, anemia, hygine yang kurang baik, serta kelelahan. 8 Setiap ibu postpartum memiliki pengetahuan dan sikap yang berbeda pada saat perawatan luka perineum. Tingkat pengetahuan ibu nifas mengacu pada pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh ibu setelah melahirkan tentang perawatan luka perineum.…”
Pendahuluan: Perawatan perineum yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada perineum. Infeksi perineum dapat menyebabkan komplikasi baik infeksi kandung kemih maupun jalan lahir.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sikap, dan gizi ibu nifas dengan percepatan penyembuhan luka perineum di Puskesmas Grogol Kotasari Tahun 2022.
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling pada seluruh 53 ibu nifas di Puskesmas Grogol Kabupaten Sukabumi dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket dan uji hipotesis dengan uji chi-square.
Hasil: Hubungan sikap dan pengetahuan ibu nifas dengan percepatan penyembuhan luka perineum diperoleh p-value ibu 0,000 < α:05 sehingga H0 diterima dan pengetahuan ibu p-value 0,012 < α:05. Hubungan nutrisi ibu nifas dengan percepatan penyembuhan luka perineum dengan nilai p-value 0,545 < α : 0,05.
Kesimpulan: Terdapat hubungan sikap dan pengetahuan ibu nifas dengan percepatan penyembuhan luka perineum dan tidak terdapat hubungan gizi ibu nifas dengan percepatan penyembuhan luka perineum di Puskesmas Grogol.
“…Sejalan dengan penelitian Rachmawati et al (2019), dengan judul Personal Hygiene and Early Mobilization with Perineum Wound Healing dengan hasil penelitian Mobilisasi dini baik 16 ibu nifas hari ke-7 penyembuhan luka perineum baik 76,6%, mobilisasi cukup 4 ibu nifas penyembuhan luka perineum baik 33,3%, mobolisasi dini kurang sebanyak 2 ibu nifas penyembuhan luka perineum sedang dan buruk 50 %. Hasil uji Korelasi Rank Spearman p=0,002 < α 0,05, berarti ada hubungan yang signifikan mobilisasi dini dengan penyembuhan luka perineum ibu nifas hari ke-7…”
Section: Pengaruh Mobilisasi Dini Dengan Kesembuhan Laserasi Perineumunclassified
Kematian dan kesakitan ibu merupakan masalah kesehatan yang serius di negara berkembang. Di Amerika dari 26 juta ibu bersalin, masih banyak yang mengalami ruptur perineum. Di Asia masalah robekan perineum cukup banyak di masyarakat, Robekan perineum merupakan penyebab utama perdarahan setelah atonia uteri yang terjadi pada hampir setiap persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kesembuhan laserasi perineum pada ibu nifas. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel diambil dengan metode Purposive Sampling dengan jumlah sampel 31 orang responden. Analisis yang digunakan adalah analisis univriat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Penelitian dilakukan di Klinik Pratama Jambu mawar Kota Pekanbaru Tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kesembuhan laserasi perineum dengan nilai p value 0,004 (0,004<0,05). Ada hubungan personal hygiene dengan kesembuhan laserasi perineum dengan niali p value 0,000 (0,000<0,05). Ada hubungan mobilisasi dini dengan kesembuhan laserasi perenium dengan nilai p value 0,004 (0,004<0,05. Dapat disimpulkan ada hubungan faktor pengetahuan, laserasi perineum dan mobilisasi dini dengan kesembuhan laserasi perenium. Diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk memberikan informasi, dan meningkatkan penyuluhan kepada ibu nifas tentang kesembuhan luka perineum pada ibu nifas.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.