Business Process Reengineering (BPR) adalah suatu metode manajemen perubahan yang menitikberatkan pada perbaikan proses dengan cara mengurangi elemen-elemen proses yang tidak memberikan nilai tambah. BPR digunakan dalam penelitian ini untuk melakukan perombakan proses layanan penelitian di LPPM UTDI dengan tujuan meningkatkan kinerjanya. Evaluasi kinerja layanan ini dilakukan berdasarkan efisiensi throughput. Saat ini, penggunaan Teknologi Informasi (TI) menjadi keharusan, tetapi penggunaan TI yang tidak tepat dapat menghambat potensi sebenarnya dari TI tersebut. Salah satu alasan mengapa TI seringkali tidak memberikan manfaat maksimal adalah karena organisasi cenderung hanya mencoba mengotomatisasi tugas-tugas yang ada tanpa mempertimbangkan ulang bagaimana pekerjaan seharusnya dilakukan. Dalam penelitian ini, akan dibahas bagaimana meningkatkan efisiensi throughput dalam pengurusan layanan penelitian dengan melakukan perancangan ulang proses menggunakan BPR. Hasil akhir dari BPR adalah desain ulang proses-proses beserta penggunaan teknologi informasi yang mendukungnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi throughput awalnya sebesar 15,37% meningkat menjadi 15,68%. Meskipun peningkatannya kecil, namun terjadi perubahan signifikan dalam total waktu yang dibutuhkan untuk pengurusan layanan penelitian, yaitu 1,6 kali lebih cepat, dari 10800 menit (22,5 hari kerja) menjadi 6730 menit (14 hari kerja). Dengan demikian, proses-proses yang telah dioptimalkan dan efektif ini siap untuk diotomatisasi dengan bantuan teknologi informasi.