2018
DOI: 10.34307/b.v1i2.58
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Refleksi Teologis Kitab Yeremia tentang Pesan Sang Nabi Bagi Orang-orang Buangan

Abstract: The Book of Jeremiah is very difficult to understand because the events are not in chronological order. Jeremiah understanding by critical studies provides a more complete understanding even though it was written not in chronological order. This study is built on the understanding of the supervisor writing the book that would expose us, the author of the book, the time and place of writing, the outline of the contents of the book. Historical background, social and political book is also very necessary to study… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Legalitas kenabian Yeremia adalah perpaduan unsur-unsur kenabian terdahulu yang dibawa oleh leluhur Isarel dan unsur-unsur kenabian Kanaan dipadukan dengan unsur baru dari Yahwisme. (Sitorus, 2018) Jikalau kita mengetahui dan menyadari bahwa kita adalah orang yang akan menerima bagian yang di janjikan dari benih pofetik itu, maka setiap kita akan bersaksi sehingga maksud dari profetik itu akan tersampaikan sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah. Desti Samarenna mengemukakan bahwa pemberian nubuat yang diberikan Allah kepada orang percaya dan gereja, tidak berpusat pada diri sendiri melainkan bertujuan membangun jemaat.…”
Section: Menyikapi Nubuatanunclassified
“…Legalitas kenabian Yeremia adalah perpaduan unsur-unsur kenabian terdahulu yang dibawa oleh leluhur Isarel dan unsur-unsur kenabian Kanaan dipadukan dengan unsur baru dari Yahwisme. (Sitorus, 2018) Jikalau kita mengetahui dan menyadari bahwa kita adalah orang yang akan menerima bagian yang di janjikan dari benih pofetik itu, maka setiap kita akan bersaksi sehingga maksud dari profetik itu akan tersampaikan sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah. Desti Samarenna mengemukakan bahwa pemberian nubuat yang diberikan Allah kepada orang percaya dan gereja, tidak berpusat pada diri sendiri melainkan bertujuan membangun jemaat.…”
Section: Menyikapi Nubuatanunclassified