Penyataan Tabernakel yang dominan di Alkitab mengindikasikan suatu hal penting yang perlu diperhatikan. Tabernakel telah diselidiki dengan berbagai perspektif baik secara akademis maupun praktis, namun tulisan tentang topik ini di Indonesia masih sedikit. Artikel ini bertujuan melihat penyataan Alkitab tentang Tabernakel sebagai tempat kudus Allah dari perspektif wawasan dunia Kristen guna memperkaya literatur di Indonesia. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan interpretatif. Penelitian ini menemukan bahwa dalam Creation, Tabernakel nyata melalui dunia yang diciptakan Allah dengan Taman Eden sebagai tempat Kudus-Nya, dimana Allah hadir dan manusia dapat berelasi serta bersekutu secara harmonis dengan-Nya. Selanjutnya, dalam Fall, Tabernakel memperlihatkan dosa sebagai sesuatu yang memisahkan manusia dengan Allah, sehingga perlu perantara untuk menghampiri-Nya. Kemudian, pada Redemption, Tabernakel merupakan sarana dan prasarana yang disediakan Allah agar manusia dapat kembali berelasi dan bersekutu dengan-Nya, yaitu pola penebusan dalam Tabernakel Musa yang digenapi dalam pribadi dan karya Kristus, serta diproklamasikan melalui gereja yang telah ditebus-Nya. Lalu, pada consummation, Tabernakel adalah Allah sendiri di dalam taman Firdaus kekal, dimana relasi dan persekutuan manusia dengan Allah dipulihkan secara sempurna. Hal ini berimplikasi bagi orang percaya untuk bersyukur dengan mempersembahkan hidup dan memproklamasikan penyelamatan Allah. Akhirnya, topik Tabernakel tentang Yesus Sang Tabernakel sejati dalam karya keselamatan perlu terus diselidiki, sehingga semakin memperkaya literatur khususnya berbahasa Indonesia.